Pergerakan Ekonomi Saat Mudik Diproyeksikan Tembus Rp 386 Triliun

Lona Olavia
7 April 2024, 17:08
Pergerakan Ekonomi Saat Mudik Diproyeksikan Tembus Rp 386 Triliun
ANTARA FOTO/Didik Suhartono/nym.
Sejumlah pemudik berjalan menuju bus saat mudik bareng gratis di Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (7/4/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Ahmed Zaki Iskandar memproyeksikan pergerakan ekonomi selama periode mudik Lebaran 2024 bisa mencapai Rp 386 triliun.

Hal itu diperoleh dari potensi pergerakan manusia yang diperkirakan berjumlah 193 juta orang pada mudik Lebaran tahun ini.

“Artinya dalam kurun waktu selama liburan panjang Lebaran, katakanlah per kepala mereka habiskan Rp 2 juta selama musim mudik. Maka ada potensi sekitar Rp 386 triliun yang menggerakkan perekonomian di Indonesia pada mudik Lebaran,” kata Zaki dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (7/4).

Faktor utama yang mendorong pergerakan ekonomi selama libur Lebaran adalah ketersediaan transportasi umum dan infrastruktur pendukung. Ketersediaan bus, kereta api, dan pesawat terbang disebut menjadi faktor penting dalam memfasilitasi pergerakan masyarakat.

Selain itu, jaringan jalan yang luas dan terhubung dengan baik di berbagai wilayah, seperti di Jawa, Sumatera, dan pulau lainnya, juga menjadi pendorong utama pergerakan masyarakat. Hal ini, kata dia, akan memicu minat masyarakat berwisata.

“Ini membuat masyarakat berkeinginan untuk melakukan pergerakan, bukan saja mudik, tapi juga bertamasya dan berkunjung ke daerah lain. Misalnya melalui sektor food and beverage, sektor hotel, wisata,” jelas dia.

Perputaran uang yang terjadi diyakini akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya untuk sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), sehingga dapat menjadi momentum pembenahan sektor ekonomi daerah pasca pandemi Covid-19.

Dia berharap perputaran uang tidak hanya terjadi di Pulau Jawa, melainkan juga di seluruh pulau di Indonesia.

Di sisi lain, dia melihat kenaikan tiket harga transportasi umum selama musim mudik tidak akan berpengaruh besar terhadap inflasi. Sebab, ini akan tertutup dengan masifnya pergerakan dan pengeluaran masyarakat selama lebaran.

“Memang ada dampak terhadap inflasi karena kenaikan tersebut, tapi masih bisa tertutupi dengan pergerakan manusia,” kata Zaki.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...