Uni Emirat Arab (UEA) Jadi Magnet Kekayaan Nomor Satu di Dunia
Henley Private Wealth Migration Report menunjukkan Uni Emirat Arab (UEA) akan menjadi magnet kekayaan terkemuka di dunia selama tiga tahun berturut-turut. Negara kecil di Timur Tengah ini diperkirakan akan menarik 6.700 jutawan dari seluruh dunia pada akhir tahun 2024.
Di urutan kedua setelah UEA adalah Amerika Serikat, dengan arus masuk 3.800 jutawan yang diperkirakan akan terjadi pada akhir tahun ini. Angka ini hanya sekitar setengah dari arus masuk bersih jutawan yang bermigrasi yang diantisipasi oleh negara Timur Tengah ini.
Menurut laporan tersebut, sebanyak 128.000 jutawan atau individu dengan kekayaan likuid yang dapat diinvestasikan sebesar US$1 juta (Rp 16,3 miliar) atau lebih, diperkirakan akan pindah pada tahun 2024.
Laporan Henley menyebutkan bahwa jumlah jutawan yang bermigrasi itu melampaui rekor sebelumnya yaitu 120.000 jutawan yang ditetapkan tahun lalu. Henley juga menyebut bahwa tahun 2024 akan menjadi momen penting dalam migrasi kekayaan global.
Data untuk laporan ini dipasok oleh perusahaan intelijen kekayaan global New World Wealth dan menampilkan wawasan tentang arus masuk dan keluarnya jutawan dan pola migrasi mereka secara global.
"Migrasi jutawan yang luar biasa ini menandakan pergeseran besar dalam lanskap global dan lempeng tektonik kekayaan dan kekuasaan, dengan implikasi yang luas untuk lintasan masa depan negara-negara yang mereka tinggalkan atau negara-negara yang mereka jadikan sebagai rumah baru mereka," ujar Dominic Volek, kepala kelompok klien swasta di Henley & Partners, dalam laporan tersebut, seperti dikutip CNBC, Rabu (19/6).
Berikut ini daftar sepuluh negara teratas yang diperkirakan akan mengalami arus masuk jutawan tertinggi pada tahun 2024, menurut Henley and Partners.
1. Uni Emirat Arab: +6,700
2. Amerika Serikat: +3,800
3. Singapura: +3,500
4. Kanada: +3,200
5. Australia: +2,500
6. Italia: +2,200
7. Swiss: +1,500
8. Yunani: +1,200
9. Portugal: +800
10. Jepang: +400
"Ketika dunia bergulat dengan badai ketegangan geopolitik, ketidakpastian ekonomi, dan pergolakan sosial yang sempurna, para jutawan memilih untuk pindah dalam jumlah yang sangat besar. Mereka mencari padang rumput yang lebih hijau dan tempat yang lebih aman untuk aset dan kepentingan keluarga mereka," ujar Volek dalam laporan tersebut.
Tawarkan Golden Visa
UEA semakin mengukuhkan posisinya sebagai tempat yang aman bagi individu-individu yang memiliki kekayaan bersih tinggi secara global. Hal ini terutama disebabkan oleh kebijakan pajak yang menguntungkan negara tersebut, lokasi yang strategis, infrastruktur kelas dunia, dan faktor-faktor lainnya.
Negara Timur Tengah ini juga menawarkan "golden visa" yang bertujuan untuk menarik talenta-talenta berbakat untuk tinggal di UEA. "Visa ini ditujukan untuk menyediakan tempat tinggal jangka panjang bagi investor asing, pengusaha, dan individu berbakat termasuk spesialis, pelajar, dan peneliti yang melakukan investasi yang signifikan ke negara ini," kata Henley & Partners.
Arus masuk migrasi ke UEA ini sebagian besar didorong oleh perpindahan dari kawasan Timur Tengah, India, Rusia, Afrika, dan masuknya individu dari Inggris dan Eropa.
Singapura berada di peringkat ketiga, dengan proyeksi arus masuk bersih sebesar 3.500 jutawan pada tahun 2024. Negara pulau ini juga menjadi tujuan utama bagi individu dengan kekayaan bersih tinggi yang ingin pindah ke Asia. Jepang juga berhasil masuk ke dalam sepuluh besar, sebagian didorong oleh tren masuknya para jutawan asal Tiongkok pasca-Covid.