BMRI Borong 2,44 Miliar Saham Mandiri Utama Finance
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membeli saham 2,44 miliar saham Mandiri Utama Finance atat MUF dari PT Asco Investindo dan PT Tunas Ridean pada 28 November 2024.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Mandiri Sekuritas melakukan penyertaan modal dengan membeli satu saham MUF yang dimiliki Asco Investindo pada tanggal yang sama.
"Bank Mandiri bervisi melakukan transformasi model bisnis MUF untuk berfokus pada pasar pembiayaan auto loan," kata Manajemen Bank Mandiri, dikutip Jumat (6/12).
Fokus ini diharapkan bisa memiliki kualitas yang lebih baik dengan biaya operasional yang lebih efisien. Hal ini bisa tercapai dengan adanya peningkatan sinergi antara MUF dan Bank Mandiri.
"Sehingga dapat meningkatkan kinerja MUF secara jangka panjang," tutur manajemen BMRI.
Manajemen Bank Mandiri menyatakan transaksi penambahan penyertaan modal Bank Mandiri dan Mansek pada MUF telah memperoleh persetujuan dan/atau ijin yang diperlukan.
"Serta telah memenuhi persyaratan-persyaratan dalam rangka penyertaan modal sesuai ketentuan yang berlaku," jelasnya.
Transaksi juga telah mendapatkan persetujuan korporasi atau persetujuan internal Bank Mandiri. Serta persetujuan dari otoritas maupun regulator yang terkait.
Sebagai informasi, BMRI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 42 triliun hingga kuartal III 2024. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, capaian tersebut tumbuh 7,56% secara tahunan atau year on year (yoy).
Bank Mandiri juga mencatatkan realisasi kredit kuartal III 2024 secara konsolidasi mencapai 20,8% secara tahunan atau yoy menjadi Rp 1.590 triliun. Ia menjelaskan, capaian realisasi kredit tersebut diikuti dengan kualitas aset yang terjaga, tercermin secara bank-only rasio kredit bermasalah atau rasio NPL Bank Mandiri sebesar 0,97% atau menurun 39 basis poin (bps) secara tahunan.
Hingga akhir September 2024 Bank Mandiri membukukan pertumbuhan kredit di seluruh segmen. Adapun, pertumbuhan terbesar masih ditopang oleh kredit segmen korporasi yang mencatat pertumbuhan 29,4% secara yoy menjadi Rp 581 triliun di akhir kuartal III 2024.