OJK Ungkap Prospek Asuransi Unit Link di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Produk asuransi jiwa berbalut investasi atau yang dikenal dengan unit link diperkirakan masih akan menjadi andalan industri asuransi jiwa di tahun 2025. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan mengatakan prospek tersebut masih ada meskipun porsinya terhadap total premi menunjukkan tren penurunan.
Ogi mengatakan data akhir tahun 2024 menunjukkan premi unit link tercatat sebesar Rp 51,8 triliun atau sekitar 28% dari total premi asuransi jiwa. Meski secara tahunan (year-on-year) belum menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, tren sepanjang 2024 menurut Ogi memperlihatkan adanya perbaikan secara bertahap dalam kinerja unitlink.
Pada Maret 2025, nilai premi unit link tercatat sebesar Rp 10,96 triliun atau hanya 23,23% dari total premi. Porsi unitlink telah menurun ke ekuilibrium baru di kisaran 23-28%, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang berkisar 26-28%.
Menurut Ogi, meskipun porsinya menurun, unitlink tetap akan menjadi produk unggulan di tengah ketatnya persaingan industri. Namun, ia juga mengingatkan adanya potensi risiko akibat kondisi pasar yang masih volatil.
"Kondisi pasar yang kurang kondusif berpotensi menyebabkan peningkatan klaim melalui mekanisme penarikan nilai tunai, mengingat volatilitas pasar modal yang dapat mempengaruhi nilai investasi dalam produk unitlink," seperti dikutip dalam keterangan tertulis OJK, Senin (26/5).
Aset Industri Asuransi Nasional Naik 1,49%
Sebelumnya, Ogi mengatakan industri asuransi Indonesia mengalami kenaikan nilai aset sebesar 1,49%. Per Maret 2025, total aset industri asuransi nasional tercatat mencapai Rp 1.145,63 triliun. Jika melihat dari sisi Compound Annual Growth Rate (CAGR) selama periode 2014–2024, sektor ini tumbuh rata-rata sebesar 8,30% per tahun.
Sementara itu, data per Maret 2025 menunjukkan penyedia program asuransi kini berjumlah 148 perusahaan dengan total premi sebesar Rp 133,95 juta yang naik 2,68% secara year on year. Kemudian jumlah klaim sebesar 103,65 juta, meningkat 0,72% yoy dan rasio klaim sebesar 77,28%, naik 3,49% dari Februari 2025 lalu.
Selain itu, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan yang dilakukan oleh OJK bersama BPS menunjukkan tren peningkatan yang konsisten dalam tingkat literasi asuransi. “Kita tidak dapat menutup mata terhadap tantangan yang masih dibayangi sektor ini,” kata Ogi.
