Jurus Raditya Dika Raih Financial Freedom dengan 4% Rule, Ini Pola untuk Pemula
Komika sekaligus penulis Raditya Dika membagikan jurusnya mencapai financial freedom atau kebebasan finansial di usia muda. Jurus itu ia bagi dalam tayangan YouTube Agatha Chelsea bertajuk Raditya Dika: Pelit atau Minimalis? Gen Z Susah Financial Freedom.
Dalam siniar itu Radit menjelaskan bahwa seseorang dapat dikatakan mencapai financial freedom apabila memiliki sejumlah uang yang disimpan dalam instrumen investasi, dan jika diambil sebanyak 4% per tahun untuk memenuhi gaya hidupnya, uang itu tidak akan habis sampai meninggal dunia.
“Teknik itu menurutku namanya 4% rule. Kalau kamu punya uang sebanyak itu, kamu bisa tarik 4% setahun, kamu udah financially free sampai mati,” kata Radit dalam tayangan YouTube Agatha Chelsea bertajuk Raditya Dika: Pelit atau Minimalis? Gen Z Susah Financial Freedom dikutip Selasa (15/10).
Lebih lanjut, penulis buku Marmut Merah Jambu ini menganalogikan, jika seseorang memiliki pengeluaran sebesar Rp 100 juta per tahun, maka ia membutuhkan dana investasi sekitar Rp 2,5 miliar untuk mencapai financial freedom. Jumlah itu merupakan hitungan untuk 100 kali kebutuhan.
Dari total dana tersebut, dengan menarik 4% per tahun untuk memenuhi kebutuhan hidup, setelah diinvestasikan dengan imbal hasil rata-rata 7% pertahun, maka uang pokok tetap terjaga. Sebab masih ada selisih sekitar 3% yang dapat menutupi inflasi.
Menurut Radit, uang modal pensiun itu dapat ditempatkan pada instrumen investasi berisiko moderat, seperti reksadana atau obligasi, sehingga penarikan 4% per tahun tidak akan menggerus modal pokok.
Radit mengaku mengenal konsep yang disebut sebagai 4% rule sejak duduk di bangku kuliah. Sejak pertama kali mendapatkan penghasilan dari menulis buku, ia langsung menyisihkan sebagian pendapatannya untuk investasi jangka panjang.
Sutradara film Koala Kumal ini mengetahui trik ini ketika dia masih berada di bangku kuliah. Sehingga ketika dia punya uang pertama kali sebagai penulis buku dan menjadi sutradara film, hal yang terlintas di kepalanya adalah bagaimana caranya dia dapat mencapai financial freedom itu.
Ia menceritakan, setiap dia mendapatkan uang, dia akan menyisihkan uang tersebut ke dana pensiun.
“Jadi dari muda dapet bonus kan. Kalau film, sebagai sutradara biasanya kita ada bonusnya itu. Film laku, bonus gede. Nah selisihnya itu aku taruh di instrumen investasi kayak saham dan lain-lain,” ujarnya
Radit mengatakan langkah pertama menuju financial freedom adalah mengetahui angka pengeluaran pribadi sehingga dapat menghitung seberapa besar dana yang dibutuhkan untuk pensiun. “Banyak orang nggak tahu sebulan mereka keluar uang berapa. Kalau nggak tahu, gimana bisa ngitung dana pensiun?” kata dia.
Setelah mengetahui pengeluaran tahunan, langkah berikutnya adalah menentukan di mana uang akan diinvestasikan. Meski bukan penasihat keuangan, Radit menekankan pentingnya menyesuaikan pilihan investasi dengan profil risiko masing-masing.
Menurut Radit, banyak anak muda salah kaprah dengan berpikir bahwa investasi adalah jalan utama untuk menjadi kaya. Ia menegaskan bahwa investasi hanya alat untuk mencapai tujuan keuangan, bukan sumber kekayaan utama.
Ia juga menegaskan bahwa bekerja adalah jalan utama untuk mencapai tujuan keuangan. Radit pun mengatakan kunci utama agar bisa mencapai financial freedom adalah memahami nilai uang dan meningkatkan nilai diri sendiri.
“Uang itu alat tukar untuk sebuah nilai. Semakin bernilai kita, semakin besar uang yang kita dapat,” katanya.
Ia pun mendorong anak muda untuk berinvestasi pada kemampuan diri (upskilling) agar menjadi pribadi yang tidak mudah tergantikan di dunia kerja, dengan fokus pada practical skill.

