Investasi ke Gojek Rp 2,1 Triliun yang Melambungkan Harga Saham Telkom
Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk meroket hingga 4,23% di harga Rp 3.200 per saham pada penutupan perdagangan sesi pertama Selasa (17/11). Kenaikan ini sejalan dengan langkah perusahaan melakukan investasi ke PT Aplikasi Karya Anak Bangsa alias Gojek.
Pada perdagangan sesi pertama ini, saham berkode emiten TLKM ini diperdagangkan dengan volume 307,26 juta unit saham dan dengan frekuensi 31.890 kali. Total nilai transaksi yang dilakukan oleh investor di pasar modal terhadap saham ini mencapai Rp 973,71 miliar.
Adapun, saham Telkom hari ini pun diborong oleh investor asing dengan nilai Rp 468 miliar, sedangkan yang melakukan penjualan Rp 107,4 miliar. Sehingga, investor asing melakukan beli dengan nilai bersih mencapai Rp 360,62 miliar, tertinggi dibandingkan saham-saham lain pada sesi pertama hari ini.
Kabar mengenai rencana Telkom berinvestasi di Gojek ini sudah muncul sejak beberapa bulan lalu. Namun, santer terdengar bulan ini. Ini bisa terlihat dari pergerakan saham Telkom yang terus naik sejak 4 November.
Setidaknya, dalam waktu sepekan terakhir ini, saham Telkom tercatat menguat hingga 11,89%. Padahal jika ditarik lebih jauh sejak awal 2020, saham ini masih mengalami penurunan 19,4%.
Dalam sepekan terakhir, saham Telkom diminati oleh investor asing dengan membeli senilai Rp 2 triliun, sedangkan yang menjual hanya Rp 978,3 miliar. Sehingga dalam sepekan, investor asing membeli saham Telkom dengan nilai bersih Rp 1,01 triliun. Sebagai perbandingan, investor asing melakukan penjualan saham Telkom sejak awal tahun senilai Rp 9,98 triliun.
Analis Reliance Sekuritas Anissa Septiwijaya menilai kolaborasi Telkom dengan Gojek cukup bagus. Apalagi Gojek merupakah salah satu aplikasi layanan on demand ride hailing terbesar di Indonesia. Makanya, hal ini pun direspons positif oleh pasar, hari ini saham Telkom bergerak menguat hingga 6% pada awal sesi kedua.
"Jika dilihat dari satu minggu terakhir, saham TLKM sendiri sudah mulai dibeli asing seiring dengan inflow yang sudah mulai masuk ke Indonesia setelah terpilihnya Joe Biden," kata Anissa kepada Katadata.co.id.
Kerja sama ini dinilai Anissa positif karena merupakan bentuk komitmen Telkomsel untuk menyediakan layanan di luar konektivitas. Telkom menilai kolaborasi ini akan memberikan solusi dan layanan yang lebih baik kepada masyarakat untuk menciptakan ekosistem digital yang inklusif.
Dari segi kinerja, Anissa menilai Telkom masih memiliki posisi keuangan yang lebih unggul dan kuat dari kompetitornya, apalagi anak usahanya Telkomsel memiliki pangsa pasar terbesar di provider seluler. Di sisi lain adanya UU Cipta kerja juga bisa berpotensi positif bagi TLKM.
"Salah satunya terkait pengaturan tarif telekomunikasi yang bisa membuat industri lebih sehat," katanya.
Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas juga menilai langkah investasi ini pasti membuat prospek bisnis Telkom bagus karena dapat menambah sumber penghasilan baru. "Nantinya pun dapat meningkatkan kinerja Telkom ke depannya," kata Sukarno kepada Katadata.co.id, Selasa (17/11).
Dengan potensi bisnis yang semakin bagus tersebut, ia menilai akan menjadi sentimen positif kepada harga saham Telkom yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Hal itu terbukti juga dari investor asing yang melakukan pembelian bersih dalam beberapa waktu terakhir ini ke saham perusahaan milik pemerintah tersebut.
Pada Senin 16 November 2020 anak usaha Telkom, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan Gojek telah menandatangani perjanjian investasi senilai US$ 150 Juta atau setara dengan Rp 2,1 triliun. Investasi ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Telkomsel sebagai perusahaan telekomunikasi digital untuk memberikan layanan beyond connectivity.
"Telkom percaya kolaborasi ini dapat memberikan layanan dan solusi yang lebih baik kepada masyarakat dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkesinambungan," seperti dikutip dari keterbukaan informasi, Selasa (17/11).
Dengan Transaksi ini, terhitung sejak terpenuhinya segala syarat berdasarkan perjanjian dan ditandatanganinya dokumen terkait, maka Telkomsel akan memiliki investasi di Gojek sebesar US$ 150 Juta.