Petrokimia Gresik Gandeng PT Garam dan Unilever Garap Pabrik Soda Ash

Lavinda
Oleh Lavinda
4 September 2021, 10:29
Petrokimia Gresik, Pabrik Soda Ash, Unilever
123rf.com
Petrokimia

Perusahaan Solusi Agroindustri PT Petrokimia Gresik bekerja sama dengan PT Garam (Persero) dan Unilever Asia Pte. Ltd. untuk menyukseskan pembangunan Pabrik Soda Ash atau Natrium Karbonat (Na2CO3).

Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo mengatakan pihaknya membangun Pabrik Soda Ash berkapasitas 300 ribu ton per tahun. Rencananya, pabrik ini akan mulai beroperasi pada akhir 2024.

Nota kesepahaman ini dilakukan untuk menjamin ekosistem bisnis rencana pembangunan Pabrik Soda Ash. Anggota BUMN Pupuk Indonesia itu akan membeli garam industri sebagai bahan baku Soda Ash. Selain itu, perusahaan juga bekerja sama dengan Unilever Asia sebagai konsumen yang akan menyerap produk Soda Ash.

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan secara virtual oleh Direktur Operasi dam Produksi Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih dan Direktur Utama PT Garam (Persero) Achmad Ardianto, serta Inorganics Procurement Director Unilever Asia Pte. Ltd. Pratistha Garg, pada Kamis (2/9).

“Kerja sama dengan PT Garam ini merupakan salah satu bentuk sinergi BUMN untuk meningkatkan perputaran perekonomian nasional sesuai dengan arahan pemerintah,” ujar Dwi Satriyo dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu (4/9).

Seperti diketahui, Soda Ash merupakan bahan baku berbagai produk kebutuhan sehari-hari, seperti sabun, deterjen, kertas, tekstil, keramik, gelas, kaca beserta turunannya. Dengan populasi penduduk yang besar, kebutuhan Soda Ash di Indonesia sangat tinggi, namun saat ini suplainya 100% masih dipenuhi dari impor.

“Ini menjadi peluang besar, Soda Ash Petrokimia Gresik akan memenuhi kebutuhan pasar domestik dan tidak menutup kemungkinan juga dapat melayani kebutuhan pasar global," ujar Dwi Satriyo.

Menurut Dwi Satriyo, Pabrik Soda Ash ini akan menjadi yang pertama di Indonesia. Ke depan, hal ini diharapkan menjadi terobosan dalam memperkuat industri kimia nasional melalui strategi diversifikasi industri terkait. Salah satunya, dengan mengoptimalkan pemanfaatan produk samping menjadi produk baru yang memiliki nilai tambah untuk mendukung industri lain.

Pabrik ini memanfaatkan produk hilir dari pabrik Amoniak-Urea berupa CO2 yang diolah menjadi Soda Ash. “Soda Ash yang diproduksi Petrokimia Gresik lebih ramah lingkungan karena bukan berasal dari pembakaran (combustion) bahan bakar fosil. Ini sejalan dengan prinsip Greenhouse Gas Emission (GGE),” kata Dwi Satriyo.

Sedangkan, produk samping Pabrik Soda Ash berupa Ammonium Klorida (NH4CL) dapat digunakan sebagai bahan baku NPK, sehingga dapat mengurangi kebutuhan ZA impor untuk bahan baku NPK.

Direktur Utama PT Garam Achmad Ardianto menyampaikan perjanjian ini merupakan langkah besar bagi perusahaan untuk mewujudkan rencana jangka panjang dalam berkontribusi menyediakan garam industri yang berkualitas.

“Selain itu, membangkitkan kepercayaan bagi Unilever untuk mendapatkan produk berkualitas yang disuplai oleh bahan baku dalam negeri yang juga berkualitas,” ujar Achmad.

Bagi Unilever Asia, pendirian pabrik ini menjadi hal penting bagi struktur industri di Indonesia karena akan memanfaatkan sumber daya lokal untuk Soda Ash.

Penandatanganan MoU hari ini juga mendukung roadmap Pemerintah Indonesia dalam mencapai target substitusi impor sebesar 35% tahun 2022, untuk mengurangi ketergantungan impor terhadap barang modal dan bahan baku.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...