IFG Life Ciptakan SDM Profesional Lewat Workshop Culture
PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) menyelenggarakan Workshop Corporate Culture, sebagai salah satu bentuk implementasi program budaya perusahaan. Program Workshop dengan tajuk 'Readiness to Change' ini merupakan salah satu upaya mewujudkan nilai-nilai utama AKHLAK dalam perilaku setiap insan IFG Life.
Direktur Utama IFG Life, Harjanto Tanuwidjaja mengatakan, workshop yang diadakan Senin, 6 Desember 2021 ini sejalan dengan tujuan dari cetak biru pengembangan sumber daya manusia di sektor jasa keuangan periode 2021-2025. Sebab, untuk mengembangkan sektor jasa keuangan yang berdaya saing perlu didukung oleh SDM yang profesional, berintegritas dan berdaya saing global.
"Sebagai perusahaan asuransi jiwa baru yang siap bersaing di industri asuransi jiwa di Indonesia, kami juga perlu mempersiapkan seluruh karyawan untuk menjadi karyawan yang memiliki integritas tinggi, profesional dan berkualitas. Karena citra perusahaan juga dapat tercermin dari etos kerja dan kompetensi karyawan itu sendiri," kata dia dalam keterangan pers, Rabu (8/12).
Harjanto berharap, workshop tersebut dapat memfasilitasi pengembangan budaya kerja ke arah yang progresif. Selain itu, dengan kegiatan ini diharapkan para Heroes mampu mengembangkan dirinya serta keseluruhan organisasi IFG Life.
"Prinsip-prinsip dasar Pengembangan Sumber Daya Manusia Sektor Jasa Keuangan juga teraplikasikan dalam Workshop Culture, yaitu Terencana, Sesuai Kebutuhan, Terukur, Berkelanjutan, Fleksibilitas, dan Kolaborasi," pungkas dia.
Kemudian, Direktur Kepatuhan, Manajemen Risiko dan Sumber Daya Manusia Eli Wijanti menambahkan, kegiatan ini perlu dilakukan agar internalisasi dan implementasi nilai AKHLAK berjalan dengan baik. AKHLAK merupakan tata nilai inti yang disampaikan oleh Kementerian BUMN. Yakni Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Tata nilai ini berfungsi sebagai panduan perilaku yang wajib diimplementasikan oleh insan IFG Life demi mencapai visi dan misi perusahaan.
Menurutnya, corporate culture berbasis AKHLAK diharapkan bisa menjadi perilaku utama dalam bekerja. Antara lain memegang teguh kepercayaan yang diberikan; belajar dan mengembangkan kapabilitas; saling peduli dan menghargai perbedaan; berdedikasi serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara; berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan; dan membangun kerja sama yang sinergis.
"Kegiatan workshop akan dilakukan secara berkesinambungan, tidak hanya sampai pada workshop offline yang dilaksanakan selama dua hari saja, namun akan dilanjutkan dengan coaching pasca workshop secara online”, ujarnya.
Diketahui, kegiatan workshop ini diikuti oleh 100 (seratus) peserta. Antara lain diikuti para Change Leader dan Change Agent, yang berperan sebagai agen sosialisasi core values perusahaan. Kemudian, workshop yang diselenggarakan selama dua hari ini juga dibagi ke dalam empat bagian, guna memastikan penerapan protokol kesehatan selama workshop berlangsung.