IPO Adhi Commuter Menciut, Jumlah Saham yang Dilepas Cuma 10%
PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) memangkas jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Adhi Commuter hanya melepas sebanyak 2,2 miliar saham atau setara 10% dari total modal ditempatkan dan disetor. Sebelumnya, perseroan berniat melepas sebanyak 8,01 miliar saham, jumlah itu setara 28,6% dari modal ditempatkan dan disetor.
Berdasarkan prospektus yang dirilis, perseroan menetapkan harga IPO sebesar Rp 130 per saham. Dengan harga tersebut, ADCP menargetkan memperoleh dana sebesar Rp 288,8 miliar, jauh dari target awal sebesar Rp 1,04 triliun hingga Rp 1,6 triliun.
Selain itu, perseroan juga melaksanakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen dan Karyawan atau management and employee stock option program (MESOP) sebanyak-banyaknya 444 juta saham atau sebanyak-banyaknya sebesar 2,00% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.
Adapun, dana hasil IPO ini akan digunakan sebanyak 26% akan digunakan untuk pengembangan proyek eksisting yang berada di kawasan Bogor yaitu Proyek Adhi City Sentul.
Selanjutnya, sekitar 25% akan digunakan untuk akuisisi atau pengembangan lahan baru di kawasan Bekasi yaitu akuisisi lahan baru yang berupa tanah seluas 3,6 hektare milik PT Prakarsa Triotama Jaya yang berlokasi di Cikunir, Bekasi. Tanah tersebut akan digunakan untuk pengembangan proyek apartemen dan komersial.
"Sekitar 49% akan digunakan untuk pembayaran kembali sebagian pokok obligasi seri A," demikian tertulis dalam prospektus, Rabu (16/2).
Perseroan telah memulai masa penawaran umum yang berlangsung hari ini (16/2) hingga 21 Februari 2022, disusul periode penjatahan 21 Februari 2022 dan distribusi saham secara elektronik pada 22 Februari 2022. Kemudian, Adhi Commuter Properti akan dijadwalkan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 23 Februari 2022.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Bahana Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Maybank Sekuritas Indonesia, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT RHB Sekuritas Indonesia, dan PT Sucor Sekuritas. Sementara itu, PT Indosurya Bersinar Sekuritas, PT Panin Sekuritas Tbk, dan PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk ditunjuk sebagai penjamin emisi efek.
Sebagai informasi, kegiatan usaha utama yang dijalankan Adhi Commuter Properti meliputi dalam bidang antara lain Perhotelan dan Real Estate. Lini bisnis di perseroan dibagi menjadi dua, yakni bisnis properti dan bisnis recurring income.
Untuk lini bisnis properti, perseroan mengembangkan residensial, perkantoran (jual) dan bisnis properti lainnya dengan brand LRT CITY, ADHI CITY dan Member of LRT City. Sampai saat ini Perseroan telah membangun 11 proyek dengan total luas lahan 144 hektare dan total penjualan sebanyak 17.896 unit.
Sedangkan untuk bisnis recurring income, Perseroan mengembangkan hotel dengan sebutan Grandhika Hotel, perkantoran (sewa), komersial area, dan bisnis sewa lainnya.