Omzet Stagnan Rp 4,8 T, Rugi Bersih KFC Susut 21% pada 2021
Pengelola waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC), PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) kembali mengalami kerugian sepanjang 2021, meski nilai rugi bersih menyusut 21,59% menjadi Rp 295,73 miliar dari rugi bersih tahun sebelumnya sebesar Rp 377,18 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan Fast Food cenderung stagnan pada 2021, yakni sebesar Rp 4,84 triliun. Pada tahun sebelumnya, perseroan juga membukukan omzet Rp 4,84 triliun.
Kontribusi pendapatan dari segmen makanan dan minuman tercatat mencapai Rp 4,81 triliun pada 2021. Kemudian, komisi atas penjualan konsinyasi turun dari Rp 57,78 miliar pada 2020 menjadi Rp 31,48 miliar pada 2021. Di sisi lain, perseroan mencatat kenaikan jasa layanan antar menjadi Rp 6,67 miliar pada 2021 atau naik 11,82% dari sebelumnya Rp 5,97 miliar pada 2020.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan perseroan tercatat turun 3,38% menjadi Rp 1,90 triliun dari sebelumnya Rp 1,97 triliun di 2020. Kemudian, beban penjualan dan distribusi juga turun 5,74% dari Rp 2,76 triliun pada 2020 menjadi Rp 2,60 triliun pada 2021.
Di samping itu, beban umum dan administrasi perseroan naik 9,06% dari sebelumnya sebesar Rp 623,55 miliar menjadi Rp 680,06 miliar pada 2021. Beban operasi lain naik hingga 160,13% menjadi Rp 45,02 miliar pada 2021 dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 17,30 miliar.
Sementara itu, perseroan mencatat penurunan penghasilan operasi lain dari Rp 85,80 miliar pada 2020 menjadi Rp 52,57 miliar pada 2021.
Hingga akhir Desember 2021, total aset Fast Food Indonesia tercatat sebesar Rp 3,55 triliun atau merosot 4,56% dari sebelumnya Rp 3,72 triliun di 2020. Perseroan mengalami kenaikan total liabilitas 6,34%, dari sebelumnya Rp 2,48 triliun menjadi Rp 2,63 triliun.
Angka itu terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 1,36 triliun, dan liabilitas jangka panjang Rp 1,27 triliun. Di sisi lain, total ekuitas perseroan tercatat menyusut 26,26% menjadi Rp 919,18 miliar dari semula Rp 1,24 triliun.
Tahun ini, perseroan akan melanjutkan rencana pembukaan 25 gerai KFC dan lima gerai Taco Bell. Sebelumnya, hingga September 2021 perseroan telah membuka tujuh gerai baru.
Sebelumnya, Manajemen Fast Food mengatakan, hambatan yang ditemui perseroan dalam rencana pembukaan gerai baru di antaranya mengenai izin mendirikan bangunan yang waktunya tidak dapat diprediksi.
"Namun kami selalu mengusahakan agar proses perizinan dapat dengan waktu yang singkat," kata manajemen dalam paparan publik awal Desember lalu (9/12).
Adapun, tahun ini perseroan akan menambah kapasitas makan di tempat atau dine-in dan merambah bisnis digital dengan menyiapkan aplikasi yang dapat diunduh oleh para pelanggan.
Selain itu, perseroan juga membuat program bertajuk value meal, serta promosi yang disesuaikan dengan waktu dan event tertentu pada tahun ini. Perseroan juga menganggarkan belanja modal sebesar Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar tahun ini.