Porsi CASA Konsisten Meningkat, Biaya Dana BRI Semakin Efisien

Padjar Iswara
Oleh Padjar Iswara - Tim Riset dan Publikasi
9 Mei 2022, 16:16
Biaya Dana BRI Efisien
BRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI secara konsisten mampu meningkatkan porsi dana murah (Current Account Saving Account/CASA) yang mendorong efisiensi biaya dana (Cost Of Fund/CoF) perseroan.

Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu menjelaskan, perseroan senantiasa meningkatkan porsi CASA sejak 2017. Pada periode kuartal I-2017 saja, porsi dana murah BRI sekitar 56,63 persen dengan nilai Rp397 triliun.

Kemudian per kuartal I-2022, porsi CASA BRI sudah menembus 63,8 persen dengan nilai Rp713,2 triliun. Maka, dengan porsi CASA yang terus bertumbuh, CoF perseroan berhasil ditekan menjadi 1,7 persen pada kuartal I-2022. “Hal ini membuktikan bahwa konsistensi BRI untuk mendorong kinerja ke depan,” kata dia.

Secara berkelanjutan pun, menurut dia, BRI akan terus meningkatkan dana murah sebagai sumber pendanaan. Dengan demikian, dapat memperbaiki struktur pendanaan dan struktur biaya dana sehingga menjadi lebih murah dan efisien.

Peningkatan porsi CASA ini, katanya, merupakan bagian dari transformasi struktur liabilitas perseroan untuk mendukung bisnis yang berkelanjutan, yakni melalui transaction based product and services di segmen wholesale, serta penguatan fitur dan transaksi keuangan melalui Financial Super Apps BRImo.

Selain itu, peningkatan dana murah tak terlepas dari optimalisasi BRI terhadap 130 juta nasabah perseroan.

Strategi tersebut dilakukan melalui penyediaan produk CASA BRI yang lengkap serta produk Giro. Untuk tabungan, BRI memiliki Tabungan BRI BritAma, Simpedes dan Tabunganku.

Ke depan, BRI terus berupaya meningkatkan pengalaman pelanggan dengan menciptakan kembali proses bisnis melalui AgenBRILink dan BRImo.

BRI juga menyediakan platform pembayaran yang disesuaikan untuk menangkap potensi pertumbuhan baru melalui BRI Open API. Dalam rangka memperkuat sinergi dalam grup perseroan, BRI pun menangkap potensi likuiditas berdasarkan pada pasar komoditas melalui Pasar.id, dan rantai pembayaran komoditas.

Viviana optimistis, ke depan BRI tetap mampu meningkatkan porsi CASA, terlebih setelah bergabungnya PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) ke dalam BRI Group sejak September 2021 melalui Holding Ultra Mikro (UMi).

Pasalnya, PNM memiliki potensi 11,7 juta nasabah dan Pegadaian 15,8 juta nasabah. Jumlah nasabah dari kedua entitas tersebut menjadi potensi yang besar untuk menabung atau membuka giro di BRI.

Tingkatkan Laba Konsolidasian
Terpisah, periset PT Verdhana Sekuritas Indonesia Nicholas Santoso dan Raymond Kosasih mengatakan, dengan menekan biaya dana tersebut, laba BRI secara konsolidasian diyakini akan terus meningkat ke depan.

Terlebih, CoF perseroan pada kuartal I-2022 merupakan rekor terendah dan turun 21 basis point secara tahunan.

BRI pun memiliki likuiditas yang memadai untuk menyokong kinerja Pegadaian dan PNM yang kini diproyeksikan pula sebagai sumber pertumbuhan baru melalui Holding UMi.

“Kami pikir BRI sebagai bank induk memiliki likuiditas yang cukup besar sehingga dapat menekan biaya pendanaan untuk anak perusahaan Pegadaian dan PNM,” kata  Nicholas dan Raymond dalam publikasi riset yang diterbitkan belum lama ini.

Dengan demikian, bisa mengarah pada peningkatan konsolidasi profitabilitas untuk grup (BRI),” ujar mereka.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...