Omzet Naik, Laba Erajaya Malah Susut 9% Jadi Rp 507 Miliar Semester I
PT Erajaya Swasembada Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 507,51 miliar sepanjang semester I 2022, atau menyusut 9,13% dari perolehan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp 558,54 miliar.
Padahal, perseroan mencatatkan pendapatan Rp 23,39 triliun sampai Juni 2022, atau melonjak 9,58% dibandingkan omzet pada periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp 21,35 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan, penjualan produk telepon seluler dan tablet menjadi kontributor terbesar dengan pendapatan sebesar Rp 18,49 triliun atau 7,72% dari periode sebelumnya Rp 17,16 triliun. Selain itu, pendapatan juga diraih dari produk operator Rp 1,38 miliar, komputer Rp 1 miliar, dan aksesoris Rp 2,52 miliar.
Emiten berkode ERAA juga mencatatkan beban pokok penjualan juga meningkat 9,50% menjadi Rp 20,98 triliun dari sebelumnya Rp 19,16 triliun. Disusul beban penjualan dan distribusi yang naik 9,86% menjadi Rp 858,43 miliar dari sebelumnya Rp 781,35 miliar.
Di samping itu, total liabilitas naik sebesar 76,67% menjadi Rp 8,67 triliun dari periode sebelumnya Rp 4,90 triliun. Perseroan mencatat, kenaikan liabilitas dikarenakan oleh kenaikan utang usaha kepada pihak ketiga Rp3,16 triliun dan kenaikan utang bank jangka pendek menjadi Rp2,69 triliun.
Sementara itu, untuk total ekuitas naik sebesar Rp 6,81 triliun atau naik 5,42% dari periode sebelumnya Rp 6,46 triliun. Kemudian, perseroan mencatatkan aset Rp 15,48 triliun atau naik 36,18% dari periode sebelumnya, yakni Rp 11,37 triliun.
Indikator | Semster I 2022 | Semester I 2021 | Perubahan |
Pendapatan | Rp 23,39 triliun | Rp 21,35 triliun | 9,58% |
Laba | Rp 507,51 miliar | Rp 558,54 miliar | - 9,13% |
Ekuitas | Rp 6,81 triliun | Rp 6,46 triliun | 5,42% |
Liabilitas | Rp 8,67 triliun | Rp 4,90 triliun | 76,67% |
Aset | Rp 15,48 triliun | Rp 11,37 triliun | 36,18% |
Erajaya Swasembada didirikan tanggal 8 Oktober 1996, serta memulai aktivitas usaha komersialnya sejak tahun 2000. Ruang lingkup kegiatan perseroan meliputi, distribusi dan perdagangan peralatan telekomunikasi seperti telepon seluler, Subscriber Identity Module Card (SIM Card), voucher untuk telepon seluler, aksesoris, komputer dan perangkat elektronik lainnya.
Namun, kegiatan usaha ERAA dan anak usaha yaitu mportir, distribusi dan perdagangan ritel perangkat telekomunikasi selular, seperti telepon seluler dan tablet. Lalu, Subscriber Identity Module Card (SIM Card), voucher isi ulang operator jaringan selular, aksesoris, perangkat Internet of Things (IoT) dan penjualan voucher Google Play.
Selain itu, menawarkan layanan produk Value Added Services, seperti layanan perlindungan ponsel melalui produk TecProtec dan juga layanan pembiayaan ponsel yang bekerja sama dengan perusahaan multifinance.
Semakin berkembang, ERAA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) kepada masyarakat sebanyak 920.000.000 dengan nilai nominal Rp 500 per saham dengan harga penawaran Rp 1.000 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Desember 2011.