Bukalapak Raup Laba Rp 3,6 Triliun, Ditopang Investasi Saham Allo Bank

 Zahwa Madjid
Oleh Zahwa Madjid - Lavinda
31 Oktober 2022, 11:48
Bukalapak
Bukalapak
Bukalapak

PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) membukukan laba bersih Rp 3,62 triliun pada kuartal III 2022, setelah pada periode yang sama tahun lalu mengalami rugi bersih mencapai Rp 1,12 triliun.

Kinerja itu berbalik dari rugi menjadi untung tak hanya ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bersih, tetapi juga laba nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi.

Berdasarkan laporan keuangan, laba nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi per September 2022 tercatat Rp 5,13 triliun, dari sebelumnya nol.

"Bukalapak membukukan laba operasional sebesar Rp 3,53 triliun pada kuartal III 2022, atau naik 391% dari rugi operasional sebesar Rp 1,21 triliun pada kuartal III 2021, terutama disebabkan oleh laba nilai investasi marked-to-market dari PT Allo Bank Tbk," papar Sekretaris Perusahaan Bukalapak Teddy Oetomo dalam keterangan tertulis, Senin (31/10).

Adapun, pendapatan Bukalapak pada kuartal III 2022 tumbuh 86% menjadi Rp 898 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya.

"Sementara itu, pendapatan Bukalapak sampai sembilan bulan pertama tahun ini meningkat 92% menjadi Rp 2,58 triliun, dari periode yang sama tahun lalu Rp 1,34 triliun," ujar Teddy.

Secara rinci, pendapatan mitra pada kuartal ketiga 2022 meningkat 131% menjadi Rp 477 miliar, sedangkan pendapatan mitra per September 2022 tumbuh 191% menjadi Rp 1,44 triliun. Kontribusi mitra Bukalapak terhadap pendapatan perseroan meningkat dari 43% pada kuartal ketiga tahun lalu menjadi 53% pada kuartal kuartal ketiga tahun ini.

Kendati demikian, beban pokok pendapatan tercatat ikut melonjak hampir sembilan kali lipat menjadi Rp 1,81 triliun dari sebelumnya hanya Rp 208,43 miliar. Beban umum dan administrasi juga membengkak menjadi Rp 1,87 triliun, dari Rp 1,02 triliun.

Hanya beban penjualan dan pemasaran yang menyusut menjadi Rp 819,02 miliar dari sebelumnya Rp 1,31 triliun. Perusahaan juga meraup pendapatan dari operasional lain Rp 316,37 miliar, dari semula menanggung beban operasional lainnya Rp 10,96 miliar.

Alhasil, perusahaan mengantongi laba usaha Rp 3,53 triliun, dari sebelumnya mengalami rugi usaha Rp 1,21 triliun.

Menurut keterangan tertulis, Bukalapak membukukan adjusted Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization atau adjusted EBITDA sebesar -Rp 327 miliar pada kuartal III 2022. Adapun, rasio adjusted EBITDA terhadap nilai pemrosesan total atau Total Processing Value (TPV) menunjukkan peningkatan dari -1,1% pada kuartal III 2021 menjadi -0,8% pada kuartal III 2022.

Meskipun perseroan telah mencatat laba bersih, lanjut Teddy, perseroan tetap memiliki fokus pada kinerja operasional perseroan. Oleh karena itu, manajemen tetap menggunakan adjusted EBITDA sebagai indikator kinerja perseroan.

Dengan peningkatan efisiensi yang diiringi oleh pertumbuhan yang kuat, Teddy mengatakan, Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat. Posisi kas perseroan, termasuk investasi lancar, seperti obligasi pemerintah dan reksadana tercatat sebesar Rp 20,2 triliun pada akhir September 2022. Jumlah ini lebih dari 15 kali adjusted EBITDA pada kuartal III 2022 yang disetahunkan.

Editor: Lavinda

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...