Indosat Ooredoo Proyeksi Trafik Naik 20% di Periode Idul Fitri
PT Indosat Tbk atau Indosat Ooredoo Hutchison memprediksi pada periode Idul Fitri tahun ini akan ada kenaikan trafik data sekitar 20% dibandingkan hari biasa. Kenaikan seiring meningkatnya penggunaan aplikasi dan messaging berbasis video seperti YouTube, TikTok, Instagram, Facebook, dan WhatsApp.
“Perusahaan telah mempersiapkan diri untuk mengantisipasi peningkatan tersebut, serta menambahkan kapasitas data lebih dari 30% untuk lonjakan trafik data harian,” kata Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha dikutip Kamis (13/4).
Indosat melakukan optimalisasi jaringan pada hampir 400 titik pusat keramaian di seluruh tanah air seperti destinasi wisata, pusat perbelanjaan, masjid, tempat peristirahatan, bandara, stasiun, terminal, dan pelabuhan.
Sebagai upaya mengantisipasi mobilitas pelanggan ke kampung halaman, Indosat juga melakukan optimalisasi jaringan di 9 jalur kereta, 17 jalan tol termasuk tol Jakarta-Surabaya, dan 30 jalan non-tol seperti Padang-Bukit Tinggi dan Banjarmasin-Martapura.
Berdasarkan pengalaman di masa Ramadan dan Lebaran tahun sebelumnya, Indosat mengantisipasi peningkatan lalu lintas data tertinggi di area Jawa Barat, Banten, Sumatra Selatan, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Emiten dengan ticker ISAT itu juga mengaktifkan command center fisik terpusat sejak H-3 Lebaran. “Dengan dukungan lebih dari 2.000 petugas teknis yang bersiaga sepanjang waktu, tim Indosat Network Operation Center (INOC) dan Indosat Service Operation Center (ISOC) akan memantau ketersediaan dan kualitas jaringan secara nasional selama 24/7,” katanya.
Indosat sambung Vikram telah mencapai 100% dalam mengintegrasikan jaringannya dengan teknologi Multi Operator Core Network (MOCN) yang dilakukan di lebih dari 46 ribu sites di seluruh Indonesia. Integrasi sites tersebut selesai sesuai target satu tahun, di akhir Maret lalu, dengan dukungan dari para mitra yaitu Ericsson, Huawei, dan Nokia sebagai penyedia perangkat radio, serta mitra-mitra transmisi, core, infrastructure tower, fiber optic, dan lainnya.
Director & Chief Regulatory Officer M Danny Buldansyah mengatakan, perseroan tahun ini akan membangun 11.000 menara base transceiver station (BTS). Pengembangan jaringan akan dilakukan ke pelosok-pelosok daerah terutama di daerah Indonesia Timur. Adapun tahun ini perseroan menetapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 13 triliun.