Laba Jhonlin Agro Anjlok 73% Meski Raup Pendapatan Rp 1,05 Triliun
Emiten perkebunan sawit, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) membukukan laba bersih senilai Rp 21,38 miliar pada kuartal I 2023. Laba tersebut merosot 73,16% dibandingkan dengan kuartal I 2022 yaitu Rp 79,68 miliar.
Sementara perseroan meraup pendapatan senilai Rp 1,05 triliun pada kuartal pertama tahun ini. Pendapatan JARR turun 19,25% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 1,3 triliun.
Raihan pendapatan Jhonlin Agro diperoleh dari penjualan fatty acid methyl ester (FAME) Rp 896,08 miliar. Penjualan FAME menurun dibandingkan tahun lalu yaitu 18,39%. Lalu dari palm fatty acid distillate (PFAD) perusahaan meraih Rp 88,86 miliar dibandingan tahun lalu Rp 30,9 miliar.
Lalu JARR mendapatkan Rp 35,62 miliar dari tandan buah segar atau TBS dibandingkan sebelumnya Rp 30,62 miliar. Selanjutnya dari crude glycerine, perusahaan memperoleh Rp 20,13 miliar dibanding sebelumnya Rp 132,75 miliar.
Beban pokok penjualan perusahaan Rp 988,5 miliar pada kuartal I 2022. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya beban pokok penjualan JARR yaitu Rp 1,17 triliun. Adapun beban pokok penjualan Jhonlin Agro Raya yaitu Rp 640,07 miliar pada kuartal I 2023, dibandingkan yang lalu Rp 686,62 miliar.
Jhonlin Agro raya turut mencatatkan ekuitas perusahaan Rp 1,17 triliun pada kuartal pertama 2023. Ekuitas perusahaan naik 1,85% dari sebelumnya Rp 1,15 triliun. Lalu liabilitas perseroan Rp 1,81 triliun, turun 1,85% dari sebelumnya Rp 1,84 triliun. Kemudian aset perusahaan juga turun 0,42% menjadi Rp 2,98 triliun dibandingkan dengan sebelumnya Rp 3 triliun.
Berdasarkan data perdagangan, harga saham JARR berada di level Rp 224 per saham . Sahamnya sempat menyentuh zona merah di level Rp 222 per saham. Namun sempat naik di level Rp 226 per saham.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 571,9 ribu dengan nilai transaksi Rp 128,12 juta. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 179 kali, dengan rentang harga penjualan berkisar Rp 222 per saham hingga Rp 116 per saham. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 1,79 triliun.
