Beban Naik, Pengelola Rumah Sakit Mayapada Rugi Rp 13,8 Miliar di Q1
Emiten pengelola rumah sakit Mayapada, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) membukukan kerugian bersih senilai Rp 13,8 miliar sepanjang kuartal pertama 2023. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan mengantongi laba Rp 9,3 miliar.
Melansir laporan keuangan perseroan, SRAJ mengantongi kenaikan pendapatan sebesar 13,18% per Maret 2023 menjadi Rp 541 miliar. Sedangkan pada periode kuartal pertama tahun lalu, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 478 miliar.
Secara rinci, pendapatan perseroan didapatkan dari jasa rawat inap sebesar Rp 242 miliar, obat-obatan Rp 121 miliar, poliklinik Rp 81 miliar, laboratorium Rp 56 miliar, radiologi Rp 32,1 miliar, hemodialisa Rp 8,5 miliar dan pemeriksaan medis Rp 3,9 miliar.
Seiring dengan meningkatnya pendapatan perseroan, beban perseroan ikut meningkat. Dari sisi beban penjualan dicatatkan Rp 394 miliar per Maret 2023. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu dicatatkan Rp 321 miliar atau meningkat 22,74%.
Dari sisi aset perseroan mencatatkan penurunan 0,16% menjadi Rp 5,740 triliun dari periode Desember 2022 Rp 5,749 triliun.
Sedangkan, liabilitas naik 0,10% menjadi Rp 3,858 triliun dari periode Desember 2022 Rp 3,855 dan ekuitas dicatatkan Rp 1,88 triliun per Maret 2023 dari periode Desember 2022 Rp 1,89 triliun atau turun 0,59%.
Hingga berakhirnya perdagangan hari ini, saham SRAJ turun 2,31% atau 15 poin menjadi Rp 635 per saham. Volume perdagangan mencapai 510 ribu saham dengan nilai transaksi Rp 330,55 juta dan frekuensi 30 kali. Sedangkan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 7,62 triliun.