IPO Saham Cinema XXI Beri Diskon Besar hingga Potensi Dana Jumbo
Saham perusahaan pengelola bioskop Cinema XXI, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk dinilai memberikan diskon yang besar kepada investor. Perusahaan yang akan memakai kode saham CNMA ini tengah menggelar masa penawaran awal atau bookbuilding dengan harga Rp 270-288 per saham dan akan berakhir hari ini.
Cinema XXI melepas sebanyak 83,3 miliar saham CNMA atau setara 10% kepada publik. Dengan demikian, melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham ini, Cinema XXI berpeluang meraup dana segar Rp 2,2 triliun hingga Rp 2,4 triliun.
Analis Samuel Sekuritas Muhammad Farras Farhan dan Research Associate Samuel Sekuritas Laurencia Hiemas mengatakan, Cinema XXI memberikan diskon dibanding pesaing global dan regional.
“Dengan total saham beredar sebesar 83,3 miliar, kemungkinan valuasi CNMA saat IPO berkisar pada 14.6x – 15.5x EV/EBITDA 2023, itu artinya diskon 30% dari valuasi pesaing global dan regional. Di mana asumsi EBITDA 2023 sebesar Rp 1,4 triliun,” tulisnya dalam riset dikutip Jumat (14/7).
Analis memilih untuk menggunakan EV/EBITDA multiple karena valuasi operator bioskop biasanya berkaitan erat dengan asset bioskop dan layar mereka, yang nilainya sangat terdepresiasi setelah bertahun-tahun.
"Dengan kisaran harga bookbuilding tersebut, nilai kapitalisasi pasar CNMA diproyeksikan mencapai Rp 22,5 triliun hingga Rp 24 triliun,” tulis Farras dan Laurencia.
Sementara itu, Government of Singapore Investment Corporation (GIC) berpeluang membeli saham CNMA. Dengan demikian akan ada potensi dana jumbo di emiten tersebut.
“Menurut prospektusnya, pada 5 Desember 2016, CNMA menandatangani perjanjian call option dengan Salween Investment Pte Ltd, kendaraan investasi GIC. Opsi tersebut akan berlaku pada tanggal listing,” tulis Farras dan Laurencia.
Adapun dalam perjanjian tersebut, Nusantara Sejahtera Raya melalui pemegang saham terbesarnya, PT Harkatjaya Bumipersada akan memberikan hak opsi kepada Salween untuk membeli 15 miliar saham CNMA. Begitu juga dengan PT Adi Pratama Nusantara yang akan memberikan hak opsi yang sama untuk 3,75 miliar saham CNMA.
“Harga pelaksanaan opsi tersebut sama dengan harga final IPO dan opsi akan berlaku pada tanggal listing. Jika GIC mengambil semua opsi tersebut, GIC akan memiliki 22,51% saham CNMA senilai Rp 5 triliun hingga Rp 5,4 triliun,” tulis Farras dan Laurencia.
Nusantara Sejahtera Raya akan menggunakan 65% dana hasil IPO CNMA untuk membiayai ekspansi jaringan bioskop, khususnya di daerah tingkat II. Perseroan juga mengalokasikan 20% untuk melunasi utang kepada BRI. Sisanya akan dipakai untuk modal kerja.
Pada tahun 20222, CNMA menambah tiga bioskop baru dan sepuluh layar baru yang meningkatkan jaringannya menjadi 225 bioskop dan 1.216 layar. Di mana pendapatan rata-rata per tiket sebesar Rp 44.258.
Model bisnis CNMA cukup sederhana yakni CNMA akan menandatangani kontrak bagi hasil 50-50 dengan produser film dan kemudian memutar film dari produser tersebut di bioskop-bioskopnya.
Pada tahun 2022, CNMA melaporkan pendapatan harian rata-rata per bioskop sebesar Rp 32,8 juta atau naik tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Hal itu didukung oleh pembukaan kembali ekonomi dan pulihnya mobilitas publik.
Terlepas dari kesuksesan besar bioskopnya, penggerak laba CNMA sebenarnya adalah bisnis makanan dan minuman (F&B). Pada tahun 2022, CNMA mencatat 15,3 juta transaksi F&B menghasilkan pendapatan lebih dari Rp 1,4 triliun. Selain itu, bisnis F&B CNMA menawarkan marjin yang lebih menarik.
“Model bisnis yang didukung oleh F&B adalah nilai unik yang membedakan CNMA dari pesaingnya di AS dan Asia,” tulis Farras dan Laurencia.
Dalam aksi korporasi ini, perusahaan menunjuk empat penjamin emisi efek, yakni PT Mandiri Sekuritas, PT UBS Sekuritas Indonesia, J.P Morgan Sekuritas Indonesia dan PT Indo Premier Sekuritas.
Berikut jadwal IPO Cinema XXI:
- Masa penawaran awal: 10 - 14 Juli 2023
- Perkiraan tanggal efektif : 25 Juli 2023
- Perkiraan masa penawaran umum perdana saham: 27 - 31 Juli 2023
- Perkiraan tanggal penjatahan : 31 Juli 2023
- Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik: 1 Agustus 2023
- Perkiraan tanggal pencatatan di BEI : 2 Agustus 2023