Eks Menkominfo Rudiantara Mundur dari Posisi Komisaris Utama Surge
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika pada Kabinet Kerja Rudiantara mengundurkan diri dari posisinya sebagai komisaris utama PT Solusi Sinergi Digital Tbk atau Surge. Pengunduran diri tersebut telah disahkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan Rabu (2/8).
"Telah diterima surat pengunduran diri Rudiantara selaku komisaris utama perseroan pada 28 Juli 2023," tulis Direktur PT Solusi Sinergi Digital Tbk Martha Rebecca dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Kamis (3/8).
Emiten dengan kode saham WIFI maupun Rudiantara sendiri dalam surat permohonan pengunduran diri yang dilampirkan di keterbukaan informasi BEI, tidak menyebutkan alasan Eks Menteri Komunikasi dan Informatika itu mundur dari jabatannya.
Sementara itu melalui RUPSLB, perusahaan holding yang melakukan investasi dalam bidang periklanan, serta produk dan layanan digital tersebut telah memutuskan susunan pengurus terbaru perseroan.
Yune Marketatmo didapuk menjadi direktur utama perseroan. Yune memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di industri telekomunikasi Indonesia. Ia pernah menjabat di berbagai posisi strategis di Indosat.
“Dengan pengalaman yang dimiliki, diharapkan dapat membawa perseroan dalam mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki terutama pada segmen bisnis telekomunikasi yang akan menjadi kontributor utama kinerja perseroan ke depan,” tulis manajemen dalam keterangan resminya, Kamis (3/8).
Sejak 2022 Surge telah mengoperasikan secara penuh jaringan serat optik sepanjang 5.724 kilometer di pulau Jawa pada tiga jalur berbeda. Yaitu jalur kereta api, jalan tol, dan juga pada jalan provinsi dengan kapasitas 144 core dan kapasitas bandwidth sampai dengan 64 Tbps.
Perseroan juga telah mengoperasikan 58 edge data center yang terkoneksi dengan fiber optic backbone sepanjang jalur kereta. Adapun berbagai layanan yang dapat diakses pelaku telekomunikasi antara lain leased core, leased line, colocation, content delivery network, tower fiberization, dan lainnya.
Lalu sejak awal 2023 Surge juga mulai mengembangkan layanan konektivitas Fixed Wireless Access (FWA) dengan berkolaborasi dengan berbagai perusahaan teknologi global. Diantaranya Qualcomm, China Huaxin Post & Telecom Technologies, Fujian Taikuk Technology Investment, Fiberhome, Baicells, dan perusahaan telekomunikasi lainnya yang diharapkan dapat mendukung pemerataan internet cepat.
Segmen bisnis telekomunikasi telah memiliki kontribusi terhadap pendapatan bersih perseroan pada triwulan I sebesar 28%, tumbuh dibandingkan kontribusi sepanjang tahun sebelumnya yang hanya 8%.
“Pertumbuhan ini diharapkan terus konsisten seiring dengan pengembangan produk konektivitas dan aktivasi layanan kepada seluruh pelaku telekomunikasi Indonesia,” tulis manajemen.