Listing Pagi Ini, Peminat Saham Mutuagung Lestari Membludak
Saham PT Mutuagung Lestari Tbk atau Mutu International ramai menjadi incaran para pelaku pasar. Hal ini tercermin dari kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga 252 kali saat penawaran umum menjelang pencatatan umum perdana atau initial public offering (IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Emiten dengan kode saham MUTU mengambil peluang dalam perdagangan karbon di Indonesia yang rencananya baru akan diluncurkan September mendatang. Dalam hal ini, perusahaan akan ambil peran dalam jasa pengujian, inspeksi dan sertifikasi.
“Artinya dari initial pooling, current demand-nya adalah sebesar Rp 5 triliun lebih. Ini menunjukkan antusiasme dan tingkat kepercayaan publik yang sangat luar biasa atas perusahaan dan prospeknya ke depan,” kata Direktur Keuangan dan SDM MUTU International Sumarna dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (9/8).
Rencana IPO MUTU sudah memperoleh pernyataan efektif dengan harga final Rp 108 per saham, dari perkiraan harga sebelumnya di rentang Rp 105–110 per saham. Sebelumnya masa penawaran umum berlangsung pada 2-7 Agustus 2023.
Penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Sementara penjamin emisi efek PT Indo Premier Sekuritas.
MUTU akan mencatatkan saham perdana pada Rabu (9/8) pagi ini dan akan menjadi perusahaan ke-60 yang tercatat di BEI tahun 2023. Dalam aksi korporasi ini, perseroan menawarkan 942,8 juta lembar saham baru dengan total dana yang diraih Rp 101,8 miliar.
Sekitar 66% dana tersebut akan digunakan untuk kebutuhan infrastruktur layanan jasa pengujian, inspeksi dan sertifikasi guna mengembangkan laboratorium.
Sedangkan sisanya 34% akan digunakan sebagai belanja operasional untuk keberlangsungan bisnis perseroan.
Dalam rangka pengembangan bisnis dan meningkatkan layanan, MUTU berencana akan menambah setidaknya lima laboratorium baru di Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Utara.
“Pembangunan lab-lab baru ini diharapkan dapat mendukung lab yang sudah kami bangun sebelumnya terkait dengan mineral dan batu bara,” ujar Sumarna.
Lebih lanjut, MUTU juga berencana untuk menambah laboratorium baru di bidang batu bara dan nikel yang berada di Banjarbaru, Kalimantan Selatan dan Pontianak, Kalimantan Barat.
“Pembangunan laboratorium baru MUTU ini akan dimulai pada bulan Agustus 2023 dan ditargetkan rampung pada tahun 2024,” kata ia.
Menilik komposisi pemegang saham, PT Sentra Mutu Handal memegang 45% atau sekitar 990 juta saham dengan nominal Rp 24,7 miliar, PT Baruna Bina Utama memegang 40% atau sekitar 880 juta saham dengan nominal Rp 22 miliar, dan PT Alda Ekselensi Lintas Dunia memegang 330 juta lembar saham atau sekitar 25% dengan nominal Rp 330 juta.
Setelah IPO, persentase masing masing pemegang saham akan terdilusi. Perseroan berencana membayarkan dividen tunai kepada para pemegang saham dengan rasio sebanyak-banyaknya 30% dari saldo laba positif tahun berjalan.
Mengutip laporan keuangan perseroan membukukan kuartal pertama 2023, perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 8,1 miliar dari hasil pendapatan senilai Rp 59,4 miliar.