Rumor Pasar: IFC Dikabarkan Masuk Bank Bukopin
PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) telah melaksanakan penerbitan saham baru atau rights issue pada 31 Mei 2023 lalu dengan menghimpun dana Rp 12 triliun. Dalam hajatan tersebut KB Kookmin menyerap 67% saham baru senilai Rp 8,02 triliun, STIC Eugine Star Holding memiliki 17% dengan menyetor Rp 3,19 triliun, sedangkan sisanya dipegang oleh publik sebesar 16,4%.
Beredar kabar bahwa STIC Eugene yang merupakan private equity yang berkantor di Korea tersebut akan menjual 17% saham BBKP kepada International Finance Corporation (IFC).
IFC merupakan lembaga keuangan internasional, didirikan sebagai afiliasi bank dunia dengan tujuan membantu pembiayaan pembangunan negara-negara anggota yang belum maju melalui pemberian pinjaman dan atau penyertaan pada sektor swasta.
IFC memiliki tujuan untuk mendorong pengembangan sektor swasta di negara-negara yang kurang berkembang. International Finance Corporation merupakan anggota dari Bank Dunia dan memiliki kantor pusat di Washington DC, Amerika Serikat.
Menariknya, IFC pada bulan Juni 2022 telah menggelontorkan US$ 300 juta atau setara Rp 4 triliun kepada Bank Bukopin sebagai wujud pinjaman segmen sosial.
STIC Eugene tercatat sebagai investor baru di BBKP melalui rights issue yang dibelinya pada harga Rp 100 per saham. “Latar belakang inilah yang menyebabkan berita mencuat,” ujar sumber yang mengetahui informasi ini dikutip Minggu (27/8).
Sementara itu Wakil Direktur Utama Bank Bukopin Robby Mondong enggan memberikan informasinya. “Jika ada pastinya ada komunikasi resmi dari kami,” katanya kepada Katadata.co.id dikutip Minggu (27/8).
KB Bukopin memang terlihat sedang bertransformasi menuju bank yang solid. Pada 21 Juni 2023, BBKP telah menjual aset NPL kepada SMMK Pte Ltd senilai Rp 2,36 triliun.
Terkait kinerja keuangan, bank yang dikendalikan Kookmin Bank asal Korea Selatan ini mampu memperbaiki kinerja hingga paruh pertama 2023. Nilai kerugian bersih yang ditanggung bank ini sudah mulai menyusut seiring penurunan biaya provisi.
Berdasarkan laporan keuangan KB Bukopin, perseroan tercatat membukukan rugi bersih Rp 2,85 triliun sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Angka tersebut menyusut Rp 524 miliar dari kerugian yang diemban BBKP pada semester pertama 2022.
Pada penutupan perdagangan Jumat (25/8) saham BBKP ditutup naik 1,05% ke posisi Rp 96 per lembar. Sedangkan secara year to date saham BBKP telah melemah 16,52%.