Giro Bank Muamalat Tumbuh 12,2%, Capai Rp 5,4 T di Semester I-2024
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk terus mendorong pertumbuhan dana murah, khususnya melalui produk giro. Hingga akhir Juni 2024, Bank Muamalat mencatatkan peningkatan giro sebesar 12,2% year-on-year (yoy) dengan total Rp 5,4 triliun. Giro ini berkontribusi 25% dari keseluruhan dana Current Account Saving Account (CASA) yang mencapai Rp 21,7 triliun.
SEVP Retail Banking Bank Muamalat, Dedy Suryadi Dharmawan, menyatakan bahwa salah satu strategi untuk menambah nasabah giro, baik individu maupun korporasi, adalah dengan menawarkan program berhadiah yang menarik.
“Nasabah giro korporasi atau nonindividu bisa mendapatkan beragam hadiah dengan mengendapkan dananya dalam bentuk saldo rata-rata dalam jumlah dan periode tertentu,” kata Dedy dalam keterangan resmi, Kamis (17/10).
Dedy menjelaskan, nasabah korporasi dapat mengikuti program dengan menyimpan dana giro minimal Rp 500 juta selama tiga hingga 24 bulan. Setelah periode berakhir, dana tersebut akan dikembalikan sesuai nominal yang ditahan, ditambah dengan nisbah sebesar 5%.
Program ini terbuka bagi nasabah korporasi baru maupun yang sudah ada, selama periode 1 Februari hingga 31 Desember 2024. Syaratnya, nasabah perlu memiliki produk Giro iB Hijrah Ultima (akad mudharabah) atau Giro iB Hijrah (akad wadi’ah) dan khusus untuk Giro iB Hijrah, harus mengubah akad menjadi mudharabah sebelum mengikuti program.
Dedy menyebut, hadiah yang disediakan beragam, mulai dari logam mulia, gadget, elektronik, kendaraan, hingga barang lainnya. Bank Muamalat juga menawarkan hadiah khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah, seperti nasabah di sektor pendidikan atau rumah sakit. Nasabah dapat memilih hadiah sesuai jumlah dana yang disimpan serta berhak atas bagi hasil.
Dengan demikian, Bank Muamalat optimistis program tersebut akan mendorong pertumbuhan simpanan giro, dengan rencana memperluas kerja sama dengan lebih banyak korporasi. Selain itu, Bank Muamalat juga berupaya meningkatkan digitalisasi layanan untuk nasabah korporasi melalui cash management system (MADINA), yang memudahkan nasabah dalam memantau dan melakukan transaksi nontunai secara real time.
“Dengan begitu, transaksi bisnis akan menjadi lebih mudah dan fleksibel bagi nasabah korporasi,” pungkas Dedy.