Prospek Bisnis Emiten Happy Hapsoro RATU yang Baru IPO, Labanya Anjlok 43%

Nur Hana Putri Nabila
12 Maret 2025, 08:36
Rukun Raharja, ratu, happy hapsoro,
Dokumentasi perseroan
Rukun Raharja
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Laba PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) turun 43% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi US$ 13,95 juta atau Rp 229,47 miliar (kurs Rp 16.443 per US$) tahun lalu. Bagaimana prospek usaha emiten milik Happy Hapsoro yang IPO pada Januari ini?

Pendapatan RATU naik 22,7% menjadi US$ 57,74 juta atau Rp 949,49 miliar. Raihan ini ditopang oleh lifting minyak dan gas pihak ketiga US$ 57,74 miliar. 

Namun, beban pokok pendapatan RATU naik dari US$ 20,32 juta menjadi US$ 35,29 juta. Sementara itu, laba bruto turun dari US$ 26,72 juta menjadi menjadi US$ 22,44 juta. 

Padahal emiten milik suami Ketua DPR Puan Maharani itu menyentuh batas tertinggi atau auto reject atas (ARA) 24,78% ke level Rp 1.435 per lembar saat IPO. Harga saham RATU juga menembus rekor tertinggi selama lima hari beruntun atau naik 201,74% sejak IPO.

Prospek Usaha RATU

Direktur Utama RATU Alexandra Sinta Wahjudewanti mengatakan perusahaan akan tetap berfokus pada bisnis utama yakni sektor minyak dan gas bumi. Menurut dia, RATU kini berada dalam posisi optimal dalam mendukung kebutuhan energi domestik sekaligus memanfaatkan peluang pertumbuhan dari transisi energi. 

Gabungan aset strategis, cadangan yang besar, dan kuatnya posisi grup di industri minyak dan gas Indonesia dinilai membuat RATU berpotensi menjadi pemain utama dalam peta energi nasional.

Anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) yang terafiliasi dengan pengusaha Happy Hapsoro itu menetapkan strategi jangka pendek, yakni memastikan keberlanjutan pendapatan yang diproyeksikan dari Blok Cepu dan Blok Jabung. 

“Produksi kami tergantung dari Blok Cepu dan Blok Jabung semua saat ini karena kami investor di situ,” kata Sinta kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (8/1).

Perusahaan memantau secara intensif aktivitas produksi dan pengembangan lapangan yang dilakukan oleh mitra-mitra Perseroan, termasuk ExxonMobil Cepu Ltd., dan PetroChina International Jabung Ltd.

Dengan keterlibatan di kedua perusahaan multinasional di blok tersebut, perusahaan anak dan asosiasi perseroan memiliki estimasi hak atas produksi minyak dan gas bumi sebesar 1,2 juta barel setara minyak atau MMBOE per tahun. Hal ini menjadi dasar proyeksi pendapatan jangka panjang perusahaan.  

“RATU akan senantiasa mengoptimalkan pendapatan bagi hasil dari blok-blok tersebut hingga mencapai batas keekonomian atau berakhirnya masa konsesi,” kata Sinta.   

Dalam jangka menengah, perusahaan berfokus pada pertumbuhan organik dengan meningkatkan kepemilikan participating interest di blok-blok minyak dan gas bumi yang sudah berproduksi. 

Sinta mengatakan perusahaan berencana menginvestasikan kembali laba yang diperoleh untuk memperbesar kepemilikan participating interest atau mengakuisisi blok strategis lainnya di Indonesia. Dengan pendekatan ini, RATU berharap dapat menjadi pemain utama di industri hulu minyak dan gas bumi Indonesia.

Rukun Raharja (RAJA) Lepas 126,5 Juta Saham RATU

PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) melepas sebagian kepemilikan saham di RATU. Kedua emiten milik Happy Hapsoro ini bergerak di bidang energi. 

Sekretaris Perusahaan Rukun Raharja, Yuni Pattinasarani, menyebutkan bahwa jumlah tersebut setara 4,66% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh di RATU. Transaksi berlangsung di BEI pada 5 Maret 2025.  

“RAJA melepaskan sebanyak 126,52 juta saham yang dimiliki oleh perseroan,” tulis Yuni dalam keterbukaan informasi BEI, pekan lalu (6/3). 

Yuni memastikan pelepasan saham tidak berdampak pada kendali perseroan atas RATU. Perseroan tetap menjadi Pemegang Saham Utama dengan kepemilikan 75,34%. 

Di sisi lain, meski tidak menjelaskan alasan pelepasan saham, namun pada 2024 manajemen RAJA menjelaskan akan melakukan divestasi saham di RATU sebagai bagian dari rencana strategis. Divestasi ini sudah diawali dengan mengantarkan Raharja Energi Cepu melantai di Bursa Efek Indonesia melalui initial public offering atau IPO.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan