BRI Catat Laba Bersih Rp 13,8 Triliun di Kuartal 1 2025
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Tbk (BBRI) mencatatkan laba periode kuartal pertama Rp 13,8 triliun. Angka ini turun 13,63% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy) Rp 15,88 triliun pada kuartal I 2024.
Margin bunga alias net interest margin (NIM) turun dari 6,71% menjadi 6,28%. Namun beban bunga membaik dari Rp 14,11 triliun menjadi Rp 13,99 triliun.
Pendapatan bunga konsolidasi pun turun 1,52% menjadi Rp 49,83 triliun. Pendapatan bunga bersih melorot 1,75% menjadi Rp 35,85 triliun.
Selain itu, penurunan nilai aset keuangan atau impairment naik 14,56% menjadi Rp 12,27 triliun pada akhir Maret.
Meski begitu, BRI menyalurkan kredit Rp 1.373,7 triliun. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga atau DPK naik 0,4% menjadi Rp 1.421,6 triliun dan dana murah alias CASA tumbuh 7,1% menjadi Rp 934,9 triliun.
“Pertumbuhan ini didorong penyaluran kredit yang selektif dan berkualitas, semua segmen kredit mencatatkan pertumbuhan positif dengan tetap berfokus pada segmen UMKM,” kata Direktur Utama BRI Heri Gunardy saat konferensi pers laporan kinerja kuartal I, Rabu (30/4).
Rasio pinjaman terhadap simpanan alias loan to deposit ratio (LDR) BBRI pun naik dari 83,78% pada Maret 2024 menjadi 86,58% pada Maret 2025.
Selain itu, nilai kredit macet atau non-performing loan (NPL) net BRI secara tahunan turun dari 1% menjadi 0,89%.
Total aset BRI naik dibandingkan akhir tahun lalu Rp 1.992,9 triliun menjadi Rp 2.098,2 triliun per Maret 2025.
