Aussie Gautama Masuk Daftar Kandidat Kepala SKK Migas
KATADATA ? Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said telah menyiapkan lima calon Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas). Aussie B. Gautama disebut-sebut termasuk salah satu nama dalam daftar itu.
Aussie kini menjabat sebagai Deputi Pengendalian Perencanaan SKK Migas. Adapun kelima calon yang tengah dipertimbangkan tersebut berasal dari kalangan internal dan eksternal SKK Migas.
Nama lain dari internal SKK Migas yang dijagokan adalah Widyawan Prawiraatmadja (Deputi Pengendalian Komersial) dan Gde Pradnyana (Sekretaris SKK Migas).
Posisi Kepala SKK Migas kosong sejak ditinggalkan oleh Rudi Rubiandini yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam perkara suap. Untuk mengisi kekosongan itu, Johannes Widjanarko ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas hingga terpilih Kepala SKK Migas yang baru.
Ketika dimintai konfirmasi soal ini, Sudirman masih merahasiakan nama-nama para kandidat yang sedang ditimang. Namun, ia tidak membantah maupun membenarkan masuknya nama Aussie dalam daftar tersebut.
?Yang jelas, Presiden sudah memberikan arahan agar yang dipilih benar-benar calon terbaik,? ujarnya, Selasa (4/11) malam. ?Jadi, tidak perlu menghiraukan adanya kabar calon titipan dari siapa pun.?
Lebih jauh Sudirman menegaskan bahwa yang dibutuhkan oleh SKK Migas ke depan adalah pemimpin yang memiliki kapabilitas dan integritas yang kuat. Dia menilai, banyak permasalahan dalam lembaga yang melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu migas di Tanah Air. Padahal, lembaga ini yang melakukan kontrak-kontrak dengan kontraktor migas.
Aussie bergabung dengan SKK Migas sewaktu masih bernama BP Migas pada 2012 sebagai Tenaga Ahli Kepala BP Migas yang menangani Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) non-Pertamina.
Sewaktu BP Migas dibubarkan dan kemudian dibentuk SKK Migas pada awal 2013, Aussie yang hobi mendaki gunung dan terjun payung ini, diangkat menjadi Deputi Pengendalian Perencanaan sampai sekarang.
Lulusan Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung pada 1974 ini lama meniti karier di industri migas, sehingga pemahamannya mengenai sektor ini cukup mendalam.
Dia hampir 20 tahun bekerja di Total E&P Indonesie, perusahaan energi multinasional asal Prancis, dengan jabatan terakhir sebagai Vice President Geoscience and Reservoir.
Hingga berita ini diturunkan, Aussie belum bisa dimintai tanggapannya ketika dicoba dihubungi melalui telepon selulernya. Pesan pendek yang dikirimkan pun belum berbalas.