Ramalan Suram JPMorgan soal Krisis Bank: Guncangan Bertahan Tahunan
Krisis perbankan yang dipicu oleh kejatuan tiga bank di Amerika Serikat, Silicon Valley Bank, Silvergate Bank, Signature Bank baru-baru ini belum berakhir. CEO JPMorgan Jamie Dimon bahkan memperkirakan, krisis ini akan mengguncang perekonomian selama bertahun-tahun yang akan datang.
Dalam surat tahunan yang diberikan kepada pemegang saham, pemimpin eksekutif bank terbesar di AS ini menguraikan kerusakan parah yang timbul. Menurut dia, terjadi kehancuran sistem keuangan di semua bank, baik bank besar maupun kecil sehingga mendesak anggota parlemen untuk berpikir dengan hati-hati sebelum menanggapinya dengan peningkatan regulasi.
“Kegagalan ini tidak baik untuk bank dengan ukuran apa pun,” kata Dimon dalam surat tersebut, seperti dikutip dari CNN, Rabu (5/4).
Pernyataan tersebut menanggapi laporan bahwa lembaga keuangan besar mendapat manfaat besar dari runtuhnya SVB dan Signature Bank karena pelanggan yang waspada mencari keamanan dengan memindahkan uang bernilai miliaran dolar ke bank besar.
Dalam sebuah catatan bulan lalu, analis perbankan Wells Fargo Mike Mayo membuat tulisan berjudul "Goliath menang." Tulisan itu menyebutkan, JPMorgan khususnya, akan mendapat manfaat dari lebih banyak simpanan dalam waktu yang kurang pasti ini.
“Krisis apa pun yang merusak kepercayaan orang Amerika pada bank mereka merusak semua bank, fakta yang sudah diketahui bahkan sebelum krisis ini,” tulisnya.
Ia mengatakan, memang benar bahwa krisis bank ini 'menguntungkan' bank yang lebih besar karena masuknya simpanan yang mereka terima dari institusi yang lebih kecil. Namun, menurut dia, tak masuk akal menganggap krisis ini baik untuk bank besar dengan cara apa pun .
Kegagalan SVB dan Signature Bank, menurutnya, tidak ada hubungannya dengan bank yang melanggar peraturan. Dia mengatakan bahwa paparan suku bunga SVB yang tinggi dan sejumlah besar simpanan yang tidak diasuransikan sudah diketahui baik oleh regulator maupun pasar pada umumnya.
Perubahan peraturan hampir pasti dilakukan oleh regulator menyusul krisis perbankan baru-baru ini. Menurut Dimon, penting untuk menghindari respons yang terlalu spontan atau bermotivasi politik yang dapat menghasilkan kebijakan yang justru tak diinginkan. Ia menekankan bahwa regulasi sering ditempatkan di satu bagian dari kerangka, tetapi memiliki efek buruk pada bidang lain dan hanya membuat segalanya menjadi lebih rumit.
Federal Deposit Insurance Corporation mengatakan akan mengusulkan perubahan aturan baru pada Mei, sementara Federal Reserve saat ini sedang melakukan tinjauan internal untuk menilai perubahan apa yang harus dilakukan. Anggota parlemen di Kongres, termasuk Senator Demokrat Sherrod Brown dari Ohio telah mengatakan bahwa undang-undang baru yang dimaksudkan untuk mengatur bank sedang dikerjakan.
“Perdebatan seharusnya tidak selalu tentang lebih banyak atau lebih sedikit regulasi tetapi tentang campuran regulasi apa yang akan membuat sistem perbankan Amerika menjadi yang terbaik di dunia,” kata dia.