Kebakaran Hutan di Hawai Tewaskan 67 Orang, Kerugian Rp 19,76 T
Kebakaran hutan di Pulau Maui Hawaii menewaskan 66 orang dan menyebabkan kerugian sedikitnya US$ 1,3 miliar atau setara Rp 19,76 triliun. Kerugian tersebut dihitung oleh firma riset Core Logic berdasarkan data kerusakan pada 3.088 tempat tinggal.
CoreLogic, sebuah firma riset yang menilai data properti, menemukan bahwa sebagian besar kerusakan properti terjadi di Lahaina, pusat wisata dan ekonomi yang dihuni setidaknya 9.000 orang. Perusahaan mengharapkan lebih dari 2.808 rumah perlu dibangun kembali, dengan biaya rekonstruksi sebesar US$1,1 miliar. Pulehu mengalami kerusakan sekitar $147 juta, dan Pukalani mengalami kerusakan sekitar $4,2 juta, perkiraan CoreLogic.
Kebakaran hutan melanda pulau Maui di Hawaii, menewaskan sedikitnya 67 orang. Para pejabat memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat dan mengatakan butuh waktu bertahun-tahun untuk pulih sepenuhnya. Badai dahsyat juga menghancurkan bisnis yang tak terhitung jumlahnya di pulau itu, tidak termasuk perkiraan dari CoreLogic.
Struktur properti Lahaina, dikombinasikan dengan angin topan dan hembusan yang mematikan, memungkinkan badai api menghancurkan banyak bangunan di daerah itu.
“Banyak properti hunian di Lahaina tampaknya berpihak pada kayu, dan beberapa di antaranya memiliki teras yang ditinggikan dengan kisi-kisi di bawahnya,” kata Thomas Jeffery, ilmuwan api utama CoreLogic, dalam temuan tersebut. “Keduanya adalah karakteristik yang membuat hunian sangat rentan terhadap bara api atau kobaran api langsung.”
Namun, tingkat kerusakan penuh masih belum diketahui. CoreLogic menekankan dibutuhkan waktu untuk memetakannya perimeter kebakaran awal untuk studinya yang dapat berubah, katanya.