BI dan Bank Sentral UEA Sepakat Genjot Transaksi Mata Uang Lokal

 Zahwa Madjid
10 Mei 2024, 17:46
uea, rupiah, bi
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/YU
Petugas menunjukkan uang pecahan kecil saat peluncuran Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) 2024 di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Palembang, Senin (17/3/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Bank Indonesia atau BI menandatangani kerjasama bersama dengan Bank Sentral Uni Emirat Arab (UEA) dalam rangka mendorong penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dan Gubernur Bank Sentral Uni Emirat Arab, Khaled Mohamed Balama, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk membentuk kerangka kerja. Isinya mendorong penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral dan tak hanya dolar Amerika Serikat.

MoU tersebut menjabarkan kerangka kerja yang terdiri dari berbagai elemen untuk memfasilitasi penyelesaian transaksi perdagangan lintas batas dalam dua mata uang nasional (Dirham UEA dan Rupiah Indonesia).

Perry pun mengatakan dalam MoU juga menjelaskan jenis transaksi yang memenuhi syarat dan memungkinkan untuk mendukung pengembangan pasar keuangan.

“Kolaborasi ini menandai tonggak penting dalam memperkuat kerja sama keuangan bilateral dan akan membantu dunia usaha mengurangi biaya pemrosesan transaksi,” ujar Perry dalam keterangan resminya dikutip Jumat (10/5).

Berdasarkan perjanjian ini, Bank Sentral UEA dan Bank Indonesia akan berkolaborasi dalam mendorong penggunaan mata uang nasional mereka. Tujuannya untuk mendukung stabilitas perekonomian dan stabilitas sistem keuangan.

Perry pun menyampaikan pentingnya upaya memperdalam pasar keuangan dan memperkuat hubungan ekonomi Uni Emirat Arab dengan Indonesia melalui penggunaan mata uang lokal. Inisiatif ini merupakan salah satu upaya mendorong stabilitas dan ketahanan untuk mengatasi meningkatnya kerentanan ekonomi.

Lebih lanjut, Gubernur Bank Sentral UEA, Khaled Mohamed Balama, mengatakan perjanjian ini merupakan dasar untuk memperkuat kemitraan masa depan antara kedua belah pihak.

“Membuka peluang bisnis yang lebih besar di sektor perbankan dan keuangan,serta sebagai upaya mendukung pertumbuhan perdagangan dan investasi,” ujarnya.

Reporter: Zahwa Madjid

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...