Upaya Lion Memupuk Kesigapan Awak Pesawat
Lion Group berusaha memperkuat industri penerbangan nasional, terutama dari dalam maskapai. Salah satu langkahnya memberi pelatihan bagi awak pesawat dan para pendukung yang dinamakan Lion City di Balaraja, Tangerang.
Para calon pramugari akan mengikuti pelatihan keadaan darurat atau emergency. Pelatihan ini terdiri dari empat tahapan yaitu dari pembelajaran di kelas, pelatihan memadamkan api, penyelamatan di darat, dan penyelamatan di air.
Di lokasi training, terdapat beberapa fasilitas mulai dari ruangan kelas, mock up pesawat Boeing 737 yang dilengkapi sejumlah pintu emergency. Ada pula tempat latihan teknikal serta kolam renang yang digunakan para calon pramugari untuk melakukan simulasi penyelamatan di atas air.
Sebelumnya, Boeing selaku pabrikan pesawat, meminta pusat pelatihan yang dimiliki Lion Air Group yakni Angkasa Training Center (ATC), untuk mengubah silabus pembelajaran bagi pilot. Salah satu penambahan materi ajar yakni terkait penanganan masalah kecepatan udara atau airspeed unreliable.
Direktur ATC Lion Air, Dibyo Soesilo, mengatakan, materi airspeed unreliable termasuk dari tiga materi tambahan baru dari Boeing sejak 5 November lalu. Materi baru ini ada runaway stabilizer, airspeed unreliable, dan recovery training.
Runaway stabilizer merupakan pelatihan kepada pilot untuk mengatasi situasi ketika hidung pesawat tiba-tiba turun tanpa diperintah. Sementara itu recovery training melatih pilot untuk mengendalikan pesawat di berbagai situasi