Lumbung Tuna Bitung dan Jejak Orang-Orang SAPI
Bitung dikenal sebagai salah satu lumbung tuna Indonesia dan Asia-Pasifik. Dengan potensi ikan yang melimpah, perairan Bitung pun menjadi incaran para penangkap ikan, termasuk oleh kapal-kapal asing dan eks-asing, khususnya dari Vietnam dan Filipina.
Nilai ekspor tuna dari kawasan ini cukup signifikan. Pada 2010-2012, ekspor tuna asal Bitung menempati urutan ketiga di Indonesia, dengan kontribusi sebesar 14 persen. Posisi ini hanya lebih rendah dari DKI Jakarta (36 persen) dan Surabaya (37 persen).
Bitung tak bisa dilepaskan dari General Santos (Gensan) City di Filipina. Dua kota di ujung Sulawesi Utara dan selatan Filipina itu sejak lama diduga menjadi poros tempat berbiak dan keluar-masuknya para pencoleng ikan.
Tak sedikit nelayan asal Gensan mencari ikan di perairan Bitung yang hanya berjarak sekitar 518 kilometer. Mereka biasanya masuk menggunakan perahu-perahu pump boat. Banyak dari mereka yang akhirnya menetap selama puluhan tahun di Bitung.
Para nelayan yang tinggal dan menetap di Bitung ini merupakan orang-orang Sangir-Filipina (SAPI). Orang SAPI yang dimaksud adalah warga keturunan Filipina yang telah lama menetap di Sangir, kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Banyak dari mereka hingga kini menetap di kampung Filipin, di pinggiran kota Bitung.
Tak semua orang-orang SAPI akhirnya bisa memiliki KTP Indonesia dan leluasa melaut di perairan Bitung. Akibatnya, tak sedikit yang harus main petak umpet dengan petugas untuk menghindari penangkapan.
Donang Wahyu|KATADATA
Berada di lintas jalur Samudera Pasifik, Laut Sulawesi, dan Teluk Tomini, lokasi Bitung memang terbilang strategis.
Donang Wahyu|KATADATA
Aktivitas bongkar muat ikan tak selamanya dilakukan di pelabuhan perikanan samudera Bitung. Sejumlah kapal juga melakukan bongkar muat di dermaga-dermaga kecil yang terdapat di sekitar Bitung.
Donang Wahyu|KATADATA
Selain membawa ikan, pumpboat biasanya juga dipergunakan untuk melakukan penyelundupan minuman keras dari General Santos di Filipina masuk ke Bitung.
Donang Wahyu|KATADATA
Keberadaan kampung Filipin di Bitung sudah ada sejak bertahun-tahun lalu. Mereka adalah orang-orang sanger keturunan Filipina.
Donang Wahyu|KATADATA
Pekerja menyelesaikan pembuatan pumpboat di pinggir pantai Manembo-Nembo, Bitung, Sulawesi Utara.
Donang Wahyu|KATADATA
Banyak nelayan keturunan Sanger-Filipina (SAPI) yang telah lama tinggal di Bitung, hingga akhirnya lahir kampung Filipin di pinggiran kota Bitung.
Donang Wahyu|KATADATA
Pasokan tuna dari Indonesia itu berasal dari Bitung. Wilayah perairan yang dikenal memiliki kekayaan laut melimpah ini selalu tampak seksi di mata para pencari ikan.
Donang Wahyu|KATADATA
Nelayan bersiap melaut menggunakan pumpboat dan pakura untuk menagkap tuna.
Donang Wahyu|KATADATA
Bitung merupakan penghasil tuna cakalang terbesar di Indonesia, yang membuatnya dijuluki sebagai “Kota Cakalang”.
Donang Wahyu|KATADATA
Berbagai jenis kapal yang ditahan karena berbagai pelanggaran kegiatan IUU Fishing di kantor PSDKP Bitung, Sulawesi Utara.
Donang Wahyu|KATADATA
Tak hanya orang dewasa, nelayan yang di tahan di rumah detensi PSDKP Bitung juga diantaranya terdapat anak-anak.
Donang Wahyu|KATADATA
Meski dalam tahanan rumah detensi di PSDKP Bitung karena melakukan pelanggaran kegiatan IUU Fishing di laut Bitung, para nelayan asing tetap dapat beraktivitas bebas di dalam lingkungan kantor PSDKP Bitung.
Donang Wahyu|KATADATA
Persidangan pembuatan KTP palsu dengan terdakwa Denis Luas dan Nancy Sinombor, Pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bitung, Rabu (11/1) .
Donang Wahyu|KATADATA
Salinan BAP yang berisi KTP palsu dibuat untuk nelayan Filipina agar bisa melaut di Indonesia.
Donang Wahyu|KATADATA
Perahu Pakura (perahu kecil khas Filipina) yang berhasil di sita oleh petugas PSDKP Bitung dari nelayan Filipina karena melakukan pelanggaran kegiatan IUU Fishing di laut Bitung.
Donang Wahyu|KATADATA
Seorang nelayan berdiri dekat perahu Pakura miliknya saat hendak pergi melaut. Pakura banyak digunakan oleh nelayan-nelayan Filipina untuk menangkap tuna.
Donang Wahyu|KATADATA
Sebagian dari warga kampung Filipin belum memiliki KTP dan harus hidup sembunyi-sembunyi dari kejaran aparat.
Donang Wahyu|KATADATA
Seorang nelayan mendorong perahu Pakura miliknya untuk pergi melaut. Pakura banyak digunakan oleh nelayan-nelayan Filipina untuk menangkap tuna.