Foto: Saat Jelajah Jalan Raya Pos Menangkap Bayangan Lasem
Lasem memperlihatkan peradaban awal etnis Tionghoa di tanah Jawa. Banyak bangunan kuno berarsitektur Cina di sana. Sebagian telah direnovasi untuk melestarikan jejak awal mendaratnya orang Tionghoa di Karang Turi, Lasem, Jawa Tengah.
Tim Jelajah Jalan Raya Pos mengunjungi Lasem di hari keenam ekspedisi untuk napak tilas Jalur Daendels. Ada berragam bangunan, ornamen serta tulisan Cina, Jawa, dan Arab di tiap sudutnya. Pemandangan tersebut seakan menggambarkan akulturasi tiga kebudayaan yang sudah lama di Lasem.
Kini kota yang terkenal pula dengan Batik Lasem itu seolah dilupakan orang. Beruntungnya, beberapa tahun terakhir perhatian khalayak mulai tersedot kembali ke sana. Berbagai upaya dilakukan oleh para pecinta sejarah dan cagar budaya setempat untuk menghidupkan kota itu, terutama di kawasan pecinan yang dipenuhi berbagai bangunan kuno berusia ratusan tahun.
Selama berkunjung ke area yang diyakini dibangun sekitar 1800-an, yang terlihat hanya kesunyian dan sorot bayangan sinar matahari yang menabrak tembok.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sunyi sepi di depan pagar pintu Tiongkok Kecil Heritage, Karang Turi, Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Jumat, (13/8/2021).
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Seorang pria beralan di Rumah Merah Heritage, Karang Turi, Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Jumat, (13/8/2021). Bangunan yang menjadi bagian dari sejarah etnis Tionghoa di pesisir utara Jawa Tengah selama puluhan tahun seolah dilupakan orang. Padahal, di dalam kota yang pernah berjaya itu tersimpan mutiara sejarah yang tak ternilai harganya, yang layak untuk diselamatkan dan dilestarikan.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Suasana sunyi di Rumah Merah Heritage, Karang Turi, Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Jumat, (13/8/2021). Bangunan yang menjadi bagian dari sejarah etnis Tionghoa di pesisir utara Jawa Tengah selama puluhan tahun seolah dilupakan orang. Padahal, di dalam kota yang pernah berjaya itu tersimpan mutiara sejarah yang tak ternilai harganya, yang layak untuk diselamatkan dan dilestarikan.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sunyi sepi di Rumah Merah Heritage, Karang Turi, Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Jumat, (13/8/2021).
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pekerja menata batik di Oemah Batik Lasem, Karang Turi, Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Jumat, (13/8/2021). Kota yang menjadi bagian dari sejarah etnis Tionghoa di pesisir utara Jawa Tengah selama puluhan tahun seolah dilupakan orang. Padahal, di dalam kota yang pernah berjaya itu tersimpan mutiara sejarah yang tak ternilai harganya, yang layak untuk diselamatkan dan dilestarikan.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Seorang pria beralan di Rumah Merah Heritage, Karang Turi, Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Jumat, (13/8/2021). Bangunan yang menjadi bagian dari sejarah etnis Tionghoa di pesisir utara Jawa Tengah selama puluhan tahun seolah dilupakan orang. Padahal, di dalam kota yang pernah berjaya itu tersimpan mutiara sejarah yang tak ternilai harganya, yang layak untuk diselamatkan dan dilestarikan.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sunyi sepi di Rumah Merah Heritage, Karang Turi, Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Jumat, (13/8/2021).
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Bayangan seorang pengunjung di Rumah Merah Heritage, Karang Turi, Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Jumat, (13/8/2021). Bangunan yang menjadi bagian dari sejarah etnis Tionghoa di pesisir utara Jawa Tengah selama puluhan tahun seolah dilupakan orang. Padahal, di dalam kota yang pernah berjaya itu tersimpan mutiara sejarah yang tak ternilai harganya, yang layak untuk diselamatkan dan dilestarikan.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Suasana sunyi di Rumah Merah Heritage, Karang Turi, Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Jumat, (13/8/2021). Bangunan yang menjadi bagian dari sejarah etnis Tionghoa di pesisir utara Jawa Tengah selama puluhan tahun seolah dilupakan orang. Padahal, di dalam kota yang pernah berjaya itu tersimpan mutiara sejarah yang tak ternilai harganya, yang layak untuk diselamatkan dan dilestarikan.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Seorang pria tertidur di meja makan Rumah Merah Heritage, Karang Turi, Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Jumat, (13/8/2021). Bangunan yang menjadi bagian dari sejarah etnis Tionghoa di pesisir utara Jawa Tengah selama puluhan tahun seolah dilupakan orang. Padahal, di dalam kota yang pernah berjaya itu tersimpan mutiara sejarah yang tak ternilai harganya, yang layak untuk diselamatkan dan dilestarikan.