Kelompok Penari Barongsai Merah Putih Show
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Muhammad Zaenuddin
20 Januari 2023, 13:00

Foto: Penari Barongsai Bukan Keturunan Etnis Cina Ikut Meriahkan Imlek

'Duk duk duk' akhirnya suara tambul barongsai ditabuh kembali terdengar. Sudah dua tahun lamanya Kelompok Penari Barongsai Naga Merah Putih jarang terlihat berlatih setiap jelang perayaan Tahun Baru Imlek. Bisa jadi gara-gara pandemi lah yang membuat Imlek terpaksa dirayakan lebih sederhana. Para penari barongsai yang berbasis di Bogor ini pun sepi orderan lantaran pemerintah juga menerapkan aturan larangan keramaian atau PPKM selama pandemi Covid-19.

Namun, Tahun Baru Cina 2574 Kongzili kali ini bakal berbeda. Pemerintah sudah mencabut status PPKM sejak awal tahun membuat pesanan panggilan untuk Kelompok Naga Merah Putih pun meningkat hingga 90%. Jadwal penampilan kelompok penari barongsai dan liong naga sudah padat mulai Januari hingga Februari 2023.

"Akan ada banyak pertunjukan. Biasanya hingga 20 pertunjukan di kantor atau pusat perbelanjaan di Jabodetabek sampai luar pulau Jawa," cerita salah satu penari Liong Naga Aji Permana (25).

Padatnya jadwal pertunjukan membuat kelompok penari harus giat berlatih hampir setiap hari. Seperti sesi latihan pada Sabtu (11/1) lalu yang ditonton oleh banyak pasang mata di sebuah bangunan tua bekas pabrik kulit. Para remaja dan anak-anak memang suka bergerombol melihat gerak lincah Firman (28) dan teman-temannya yang sudah aktif sejak 1999 ini.

"Badai belum usai, tapi kita tetap giat berlatih tarian barongsai. Alhamdulillah, tahun ini kembali ramai," ujar Firman.

Kelompok Penari Barongsai Naga Merah Putih kini memiliki 50 personel dengan latar belakang budaya dan agama yang beragam. Walau tarian Barongsai dan Liong Naga erat dengan budaya Cina dan agama Khonghucu, namun para anggota yang kebanyakan justru beragama muslim tetap menunjukkan sikap toleransi. Hal ini karena tempat tinggal mereka yang berdekatan dengan kawasan pecinan.

"Memang hampir semua pemain tidak ada garis keturunan Tionghoa. Sejak kecil kita sudah diajarkan hidup toleransi dengan lingkungan yang beragam. Sehingga terjadilan yang namanya bahu membahu dan kebersamaan antar umat beragama," tambah Firman yang sudah menggeluti kesenian masyarakat Tionghoa selama 17 tahun terakhir.

Katadata memotret indahnya kemeriahan imlek juga toleransi budaya dan agama di tepi sungai Ciliwung, Jalan Roda, Kelurahan Babakan Pasar, Bogor, Jawa Barat.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami