Foto: Berburu Cacing Nyale, Menadah Berkah Putri Mandalika
Dini hari, pukul 03.30. Ribuan warga dan wisatawan mulai memadati Pantai Seger di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, NTB. Mereka hendak mengikuti tradisi Bau Nyale atau menangkap nyale. Tradisi yang dikenal juga dengan nama Festival Pesona Bau Nyale ini digelar setiap tahun antara Februari dan Maret oleh masyarakat Suku Sasak.
Nyale adalah sejenis cacing laut yang hidup di lubang dan batu karang di bawah permukaan laut. Cacing ini dikaitkan dengan legenda rakyat setempat yaitu Putri Mandalika, seorang wanita cantik di wilayah Selatan Lombok.
Putri Mandalika menjadi rebutan para pangeran dari berbagai kerajaan di Pulau Lombok. Khawatir terjadi pertumpahan darah, Putri Mandalika memilih mengorbankan diri dengan terjun ke laut dan berjanji akan kembali setiap tahun dengan berwujud nyale.
Masyarakat Sasak menyakini nyale sebagai jelmaan atau pemenuhan janji Putri Mandalika. Mereka kemudian beramai-ramai menyambut janji tersebut dengan menangkap nyale.
Sebelum menangkap nyale, ritual Sangkep Warige digelar. Ini musyawarah yang diikuti oleh tokoh budaya, adat, dan agama yang untuk menentukan waktu pelaksanaan puncak tradisi Bau Nyale yang merupakan hari baik. Dari hasil musyawarah itu diperkirakan tanggal 20 bulan 10 dalam penanggalan Suku Sasak sebagai waktu keluarnya nyale.
Proses menangkap nyale biasa dilakukan di pagi menjelang subuh. Sebagian masyarakat sudah datang ke kawasan Pantai Seger, Mandalika, Lombok Tengah yang menjadi salah satu lokasi untuk menangkap nyale sejak pukul 03.30 Wita. Beberapa bahkan ada yang memilih untuk menginap di sana. Mereka datang dari berbagai wilayah Pulau Lombok dengan membawa peralatan seperti lampu, serok, dan ember.
Proses menangkap nyale tidak hanya di pinggir pantai, tetapi hingga ke tengah saat laut sedang surut. Nyale akan muncul dan warga kemudian beramai-ramai menangkapnya dengan tangan atau serokan. Masyarakat meyakini apabila nyale banyak yang keluar menandakan pertanian berhasil. Mereka akan membuang daun bekas pembungkus nyale ke sawah dengan harapan hasil tanaman padi melimpah ruah.
Festival Pesona Bau Nyale atau menangkap cacing laut tersebut mengesankan ribuan wisatawan yang datang. Beragam kesenian dan budaya juga ditampilkan dengan mengangkat konsep legenda rakyat tentang Putri Mandalika. Oleh Pemda setempat, tradisi Bau Nyale ditujukan untuk menggairahkan kunjungan wisata, pelestarian budaya lokal, serta menjadi bukti keramahan masyarakat Lombok terhadap geliat investasi di Mandalika.
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Sejumlah warga berjalan menuju pantai saat tradisi Bau Nyale pada Festival Pesona Bau Nyale 2024 di Pantai Seger Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Desa Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB.
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Sejumlah warga mendirikan tenda di pinggiran pantai saat tradisi Bau Nyale pada Festival Pesona Bau Nyale 2024 di Pantai Seger Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Desa Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB.
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Warga bersiap untuk mencari nyale (cacing laut warna-warni) saat Festival Pesona Bau Nyale 2024 di Pantai Seger Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB.
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Warga dan wisatawan mencari nyale (cacing laut warna-warni) pada Festival Pesona Bau Nyale 2024 di Pantai Seger Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB.
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Warga dan wisatawan mencari nyale (cacing laut warna-warni) pada Festival Pesona Bau Nyale 2024 di Pantai Seger Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB.
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Warga dan wisatawan mencari nyale (cacing laut warna-warni) pada Festival Pesona Bau Nyale 2024 di Pantai Seger Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB.
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Warga dan wisatawan mencari nyale (cacing laut warna-warni) pada Festival Pesona Bau Nyale 2024 di Pantai Seger Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB.
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Warga dan wisatawan mencari nyale (cacing laut warna-warni) pada Festival Pesona Bau Nyale 2024 di Pantai Seger Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB.
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Sejumlah warga mengumpulkan nyale (cacing laut warna-warni) pada Festival Pesona Bau Nyale 2024 di Pantai Seger Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB.
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Seorang warga menunjukkan nyale (cacing laut warna-warni) hasil tangkapannya pada Festival Pesona Bau Nyale 2024 di Pantai Seger Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB.
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Sejumlah warga berjalan pulang usai menangkap nyale (cacing laut warna-warni) pada tradisi Bau Nyale di Pantai Seger Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB.
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Sejumlah warga melintas dekat patung Putri Mandalika usai mengumpulkan nyale (cacing laut warna-warni) pada Festival Pesona Bau Nyale 2024 di Pantai Seger Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB.