[Foto] Dari Gang ke Gelanggang Tinju, Upaya Menekan Tawuran
"Buk, Buk, Buk”. Suara pukulan terdengar keras silih berganti dari dalam sebuah gang di Kota Depok, Jawa Barat. Suara tersebut berasal sasana tinju sederhana bernama Silem Amanatun Soe (SAS) Boxing Camp Depok di Gang Mawar I, Sukamaju, Cilodong.
Sejumlah petinju berlatih di sasana yang didirikan pada 2018 oleh petinju profesional Silem Serang (33). Sasana tersebut menjadi salah satu tempat pelatihan serta pembibitan atlet tinju yang terdaftar di KONI Depok.
Pemerintah Kota Depok mendukung sasana tinju tersebut dengan memberikan sejumlah fasilitas latihan, seperti samsak dan sarung tinju. Dengan dukungan pemerintah, SAS Boxing Camp Depok juga mengadakan pertandingan tinju “Baku Falungku”. Ajang tersebut bisa diikuti oleh siapa saja yang tertarik dengan olahraga tinju. Pertandingan ini juga untuk menemukan bakat-bakat petinju muda.
Sasana itu tidak hanya diisi aktivitas petinju yang berlatih, tapi juga menjadi lokasi pilihan para pelajar SMA. Mereka bukan saja iseng mengamati latihan petinju, juga mengadakan pertandingan sebagai pengganti tawuran. “Biasanya mah tawuran, ini saya mau coba berantemnya dengan tinju. Kan lagi hits , apa-apa sekarang ributnya di ring tinju”, kata Ale, pelajar di Kota Depok.
Hal ini sejalan dengan falsafah dasar pendirian sasana itu. “Tujuan utama dari SAS Boxing Camp Depok bukan dari segi bisnis. Saya membuat sasana ini untuk mengajak atau merangkul anak-anak remaja di Kota Depok untuk berhenti tawuran dan pergaulan bebas dengan berlatih tinju”, ungkap Silem.
Delapan atlet tinju saat ini fokus berlatih di sasana SAS Boxing Camp Depok. Beberapa di antaranya berhasil merebut penghargaan dan juara. Misalnya pada ajang Jakarta Boxing Open, Baku Falungku, dan Street Boxing Polda Metro Jaya. Sasana tersebut menargetkan para atletnya bisa menembus seleksi pra-Pekan Olahraga Nasional untuk mewakili Jawa Barat.