Kerja Sama dengan 2.200 Lembaga, Hanya 1% Penduduk Tak Memiliki e-KTP

Image title
16 Juli 2020, 15:49
e ktp, ktp elektronik, dukcapil
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.
Petugas dengan alat pelindung diri merekam data pemohon e-KTP di Kantor Disdukcapil Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Saat ini hanya kurang dari 1% penduduk Indonesia yang belum memiliki e-KTP

Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri menyampaikan bahwa 99,04% penduduk Indonesia telah memiliki kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).

"Sekarang masyarakat mulai sadar untuk memiliki identitas negara bersifat tunggal, yaitu e-KTP," kata Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh dalam DBS Asian Insights bertajuk 'Navigating A Brave New World' yang bekerja sama dengan Katadata.co.id pada Kamis (16/7).

Meski tidak menjabarkan target 100% penduduk memiliki e-KTP, namun Zudan menilai bahwa jumlah penambahannya semakin cepat. Hal itu seiring dengan banyaknya lembaga yang bekerja sama dengan Dukcapil dalam memanfaatkan data kependudukan.

Saat ini, sudah ada 2.200 lembaga yang melakukan kerja sama dengan Dukcapil dalam memanfaatkan data kependudukan. Lembaga-lembaga seperti perbankan, Kepolisian, BPJS, dan industri asuransi, dinilai mempercepat pembaruan data kependudukan.

(Baca: Dukcapil Gandeng Perusahaan Kecerdasan Buatan Manfaatkan Data eKTP)

Semakin banyak data kependudukan digunakan, akan terjadi pembaruan data secara terus-menerus. Dia menilai ini adalah ekosistem yang baik dan saling menguntungkan karena ketika data kependudukan belum digunakan secara masif, proses pembaruan datanya sangat lambat.

"Sekarang terjadi kecepatan updating karena kalau penduduk belum melakukan perekaman e-KTP, dia didorong oleh berbagai lembaga itu karena semua menyarankan e-KTP," kata Zudan.

Langkah yang dilakukan Dukcapil untuk melakukan pencatatan kependudukan, tidak hanya dilakukan pada masyarakat dewasa melalui e-KTP saja. Zudan mengatakan bahwa anak-anak pun terus didata oleh Dukcapil dan langsung mendapatkan kartu identitas anak saat orang tuanya mendaftarkan dalam kartu keluarga.

"Ini tentu pekerjaan besar sekali karena Indonesia adalah negara dengan populasi terbesar keempat di dunia setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat," kata Zudan.

(Baca: Mendagri Tito Sebut e-KTP Dilengkapi Teknologi Pengenalan Wajah)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...