Darmin Yakin Defisit Transaksi CAD di Bawah 3% dengan Hilirisasi Industri

Michael Reily
13 Agustus 2019, 11:35
Dolar Amerika Serikat
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution optimistis defisit neraca transaksi berjalan (current account defisit/CAD) bakal turun di bawah 3% dari produk domestik bruto (PDB). Turunnya CAD akan ditopang oleh perkembangan industri 4.0. serta hilirisasi industri yang akan meningkatkan daya saing produk nasional.

Darmin mengungkapkan defisit minyak dan gas (migas) yang naik pada saat puasa dan Lebaran jadi penyebab CAD membengkak menjadi US$ 8,4 miliar atau 3% dari PDB. "Setelah Juli, seharusnya normal lagi," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/8).

Advertisement

Darmin mengungkapkan Kementerian Perindustrian punya target industri 4.0. Selain itu, hilirisasi pertambangan dan pembangunan smelter juga jadi fokus pemerintah. Hilirisasi produk minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) menjadi B30 juga sudah berlangsung untuk menyambut 2020.

Dia juga menjelaskan realisasi serapan minyak kelapa sawit untuk produk B20 serta penggunaan dalam negeri yang meningkat bakal menekan impor minyak dan gas. Selain itu, harga minyak sawit di tingkat petani membaik di level global. Dia mengklaim potensi penghematan devisa bakal lebih besar dengan program B20.

(Baca: Kicauan Presiden Trump dan Defisit CAD RI Melemahkan Rupiah Senin Ini)

Menurut Darmin, penghematan impor migas karena B20 bisa mencapai US$ 3,4 miliar. Proyeksi itu dia perkirakan karena capaian penekanan impor migas yang bisa mencapai US$ 1,6 miliar pada periode Januari-Juli 2019. Dia melihat penekanan pada CAD bisa didorong meski ada perang dagang yang mempengaruhi neraca dagang.

Meski perkiraan itu tak mencapai target awal US$ 5,5 miliar, dia optimistis volume Fatty Acid Methyl Esters (FAME) yang menggantikan solar terus meningkat. "Itu menggantikan solar yang tidak jadi impor, jadi tergantung harga solar saat ada pergantian itu juga," ujar Darmin.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait

Advertisement