Wakil Ketua Umum PSI: Kaesang Effect Itu Sangat Nyata

Ameidyo Daud Nasution
Oleh Ameidyo Daud Nasution - Amelia Yesidora
14 November 2023, 11:23
Wakil Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Andy Budiman. Ilustrasi: Bintan Insani
Katadata
Wakil Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Andy Budiman. Ilustrasi: Bintan Insani

Persiapan besar dilakukan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam menyongsong Pemilihan Umum 2024. Hal ini dilakukan mereka untuk mengejar target masuk parlemen usai gagal melenggang ke Senayan pada 2019 silam.

Upaya mendongkrak suara mereka dari 2019 dilakukan tak main-main. Salah satunya adalah menjadikan putra bungsu Presiden Joko Widodo yakni Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum.

Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman mengakui perekrutan Kaesang dilakukan untuk menjaring pemilih muda. Ia juga berani mengatakan puluhan ribu telah bergabung karena faktor Kaesang.

“Sejak Mas Kaesang bergabung itu sekarang sudah hampir 40.000 orang login PSI,” kata Andy saat wawancara dengan Katadata.co.id beberapa waktu lalu.

Namun tak hanya Kaesang yang menjadi senjata PSI mengarungi 2024. Mereka mulai memperluas basis konstituen dan tak hanya mengandalkan politisi berusia belia.

Andy mengakui PSI belajar dari pengalaman 2019. Ia mengatakan pada Pemilu empat tahun lalu, partai berlambang bunga warna putih ini mengandalkan politisi muda yang relatif belum berpengalaman.

“Jadi ada kombinasi antara yang muda-muda dengan yang senior, saling melengkapi,” katanya.

PSI juga menyiapkan sejumlah program legislasi jika berhasil lolos ke Senayan. Salah satunya, masyarakat dibebaskan dari beban iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Mengenai hal ini, Andy percaya diri PSI mampu melakukannya. “Ini hanya masalah political will,” ujarnya.

Andy juga menjelaskan alasan PSI bergabung dengan kubu Prabowo Subianto. Selain itu ia juga menepis anggapan majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai bentuk dinasti politik. Berikut petikan wawancaranya:

Apa persiapan DPP PSI kepada para caleg yang akan berlaga pada 2024 nanti?

Pertama, briefing program apa yang mau kita perjuangkan. Setiap Senin pagi pukul 08.00 WIB, kami briefing dengan Zoom. Jadi dimulai dengan Indonesia Raya, Mars PSI, arahan dari ketua DPP PSI, kemudian arahan dari Dewan Pembina. Jadi itu menjawab isu-isu aktual yang sedang berkembang, kemudian menyampaikan arah partai. 

Kemudian karena media sosial kita juga menjadi amunisi juga bagi para calon kita. Jadi mereka harus lihat dan kenali media sosial kita. Jadi kami menggunakan cara-cara yang baru untuk mensosialisasikan apa yang diperjuangkan kepada kader dan caleg.

Apa strategi yang disiapkan untuk Pemilu 2024?

Langkah pertama yang paling penting, terpilihnya Mas Kaesang sebagai Ketua Umum. Jadi ini akan membuat kita semakin percaya diri PSI akan lolos ke Senayan. 

Kenapa sangat percaya diri?

Mas Kaesang itu mewakili generasi yang secara populasi akan menjadi pemilih terbesar di 2024. Mas Kaesang sendiri berasal dari Gen Z dan di 2024 nanti itu sekitar 56,24% pemilih itu berasal dari Generasi Z serta milenial. Jadi ini ceruk pemilih terbesar yang selama ini mungkin kurang tergarap di partai-partai lainnya. 

Apa dampak langsung kepada PSI usai Kaesang menjadi Ketua Umum?

Sejak Mas Kaesang bergabung itu sekarang sudah hampir 40.000 orang login PSI, bergabung menjadi anggota. Jadi kalau orang suka, memilih, itu satu hal. Tapi kalau ada keinginan menjadi anggota partai politik, itu adalah sebuah langkah yang luar biasa karena ada satu komitmen dan itu adalah efek Mas Kaesang. Kaesang effect itu nyata banget. 

Kalau kita ke daerah-daerah itu, anak-anak muda tiba-tiba banyak yang berdatangan dan kemudian menyatakan tertarik bergabung bersama PSI. Jadi strategi paling pentingnya adalah menempatkan sosok yang betul-betul relate dengan anak muda dan itu ada pada diri Ketua Umum PSI, Mas Kaesang Pangarep.

Selain mengandalkan Kaesang, apa lagi strategi PSI?

Kami memperkuat struktur. Kami melihat di Pemilu 2019 itu kemarin PSI memang strukturnya itu kurang kuat. Tokoh lokalnya kurang kuat karena memang lebih banyak diisi anak muda yang mungkin di beberapa tempat itu kurang begitu banyak network dan pengalaman.

Sekarang kami punya kombinasi. Di tingkat struktur itu ada kombinasi antara yang lebih senior dengan yang muda, jadi ini saling mengisi. Jadi yang muda itu datang dengan idealisme, semangat, energi, dengan tenaga. Sementara yang senior itu datang dengan jaringan, resources sehingga ini komplementer, saling memperkuat.

Selain itu, caleg kami itu semakin banyak tokoh lokalnya. Karena dalam sistem politik demokrasi elektoral seperti ini, calon di tingkat dua (provinsi) itu penting. Kalau untuk DPR itu kan dia biasanya tokoh nasional. Jadi ada jarak.

Tapi kalau mereka percaya atau sudah kenal tokoh lokalnya, tahu tokoh itu punya integritas, maka akan semakin banyak. Sehingga kita semakin confident bahwa kombinasi-kombinasi ini akan membuat PSI pasti akan lolos di Pileg 2024 dan masuk ke Senayan. 

Jangan lupa juga, sejak 2019 sampai sekarang, 72 anggota-anggota legislatif kita menunjukkan kerja yang serius. Jadi kami dengan segala keterbatasan, itu sudah melakukan disrupsi politik di tingkat daerah.

Apa yang telah dikerjakan legislator PSI sehingga optimistis mampu meningkatkan suara?

Di Jakarta sudah jelas banget terdengar bagaimana PSI itu menyelamatkan anggaran. Paling tidak ada Rp 850 miliar yang kita selamatkan dan lewat berbagai sistem pengawasan kita, kita gagalkan penganggaran yang tidak efisien atau ada niat buruk di sana, itu kami selamatkan negara dan masyarakat. 

Kemudian, kami menjadi alat pengontrol eksekutif yang efisien dan efektif di daerah sepanjang 2019. Di Jawa Barat kita punya 3 orang, tapi cukup kencang suaranya. Di Bandung kami menolak pertanggungjawaban APBD oleh Wali Kota karena kami anggap anggaran yang dipergunakan itu lebih banyak untuk menaikkan fasilitas pejabat publik daripada untuk masyarakat.

Di Tangerang Selatan, kami menggagalkan upaya pembelian kain berbahan LV (Louis Vuitton). Kemudian kami menyelesaikan persoalan yang sampah yang tumpah di TPS. Jadi sekali lagi dengan segala keterbatasannya, para legislator PSI ini sudah membuktikan diri bisa bekerja dengan baik, menjaga integritas, tidak korup, dan menjaga konstituen dengan baik.

Ini berarti PSI akan menerapkan strategi berbeda dari 2019 karena tak lagi andalkan anak muda?

Jadi muda itu ada pada semangatnya untuk memperbarui sesuatu, pada ide-ide yang lebih fresh, yang lebih segar gitu, bukan pada soal umurnya. Jadi ada kombinasi antara yang muda-muda dengan yang senior, saling melengkapi.

Dengan keberadaan Kaesang, berarti PSI tak lagi hanya mengandalkan basis massa perkotaan?

Salah satu dampak dari bergabungnya Mas Kasesang ini adalah memperluas basis pemilih PSI, tidak hanya di perkotaan tapi juga ke daerah pedesaan yang selama ini tidak terjangkau.

Kunjungan Ketua Umum PSI di Medan
Kunjungan Ketua Umum PSI di Medan (ANTARA FOTO/Yudi/aww.)

PSI itu menjadi partai urban karena waktu di 2019 kita memang heavy main di medsos. Sebenarnya simpel, karena biaya iklan di televisi atau masuk ke televisi terlalu sulit. TV mungkin sudah ada yang punya, partai lain, kemudian iklannya mahal banget. Yang paling murah, efisien waktu itu memang di media sosial.

Terobosan apa yang dibuat Kaesang usai jadi Ketua Umum PSI?

Ini mungkin yang tidak diketahui banyak orang mungkin, orang banyak menganggap remeh, tapi Mas Kaesang saat rapat pertama DPP PSI itu sudah memperlihatkan satu kualitas leadership.

Pertama dia menjelaskan tentang posisi PSI hari ini: di mana kami, tantangan dan persoalannya apa, kemudian dia menetapkan target, dan menunjukkan bagaimana cara mencapai target itu. Tentu saya tidak bisa beritahu targetnya di sini, tapi ini memperlihatkan kualitas kepemimpinan. 

Kemudian di rapat-rapat berikutnya semakin kelihatan bahwa Mas Kaesang ini memang bukan hanya punya leadership, tapi juga cerdas ya. Tidak heran karena sekolahnya bagus, kemudian mentor politiknya juga terbaik yaitu Presiden Jokowi dan Mas Gibran. Kalau menurut Mas Kaesang, dia sudah terlibat kampanye bapaknya ketika Pemilihan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI.

Perubahan lain yang muncul itu, Mas Kaesang minta kepada seluruh juru bicara, DPP, kader untuk lebih humble, lebih santai, lebih tenang. Kita bikin pemilu adem, jangan menyerang, marah-marah di medsos, di konten, dan sebagainya. Bahasa dia adalah politik kegembiraan, santun dan santuy, santai saja.

Apa dampaknya?

Itu menjalar cepat, striker-striker kita yang biasanya galak-galak jadi lebih santai, rileks. Tapi juga lucu, cara menghukumnya juga fun, disuruh traktir kita makan. Mas Kaesang juga punya network yang luas, dia punya jejaring yang luas. Ini juga menguntungkan karena kami diterima dengan sangat baik di mana-mana. 

Berapa target kursi parlemen 2024?

Seperti disebutkan oleh Mas Kaesang, target kami lolos ke Senayan.

Berarti 4 persen?

Lolos di Senayan, (sambil menunjukkan gestur angka 10 persen). Misalnya diberi kepercayaan lebih ya kita tentu akan lebih bersyukur dan akan amanah menjaga kepercayaan masyarakat.

Bagaimana PSI mengetahui rekam jejak caleg?

Kami interview dan kita minta mereka mencantumkan alamat medsos. Biasanya kalau kita identifikasi agak aneh sudah kami seleksi, paling tidak, kami mencoba sebisa mungkin mendeteksi itu di awal.

Dengan meluasnya sasaran pemilih, isu apa yang akan banyak diangkat PSI?

Pertama fokus kita soal agenda 2024. Kami akan memperjuangkan agar apa yang sudah dikerjakan oleh Pak Jokowi ini berlanjut. Jokowisme dan visi Pak Jokowi. Kita tahu bahwa tantangan terbesar bagi Indonesia setelah Pak Jokowi tidak menjabat lagi sebagai presiden adalah, apakah ini akan dilanjutkan?

Karena itu sebagai partai kita ingin memastikan bahwa apa yang dikerjakan oleh Pak Jokowi itu akan kita push, agar dilaksanakan melalui parlemen. Karena kita tahu desain politik kita itu semua keputusan eksekutif harus mendapat persetujuan legislatif DPR.  Jadi kami akan fight habis-habisan agar apa yang menjadi visi Pak Jokowi ini dilanjutkan.

Apa visi Jokowi yang akan dilanjutkan?

Yang paling pertama jelas hirilisasi. Ini adalah dasar cara kita untuk memperkuat kembali, membangun kembali basis industri kita yang selama ini gagal kita bangun. 

Dulu kita pernah coba tekstil, kayu lapis, sawit, dan lain sebagainya. Ini kesempatan baru dan hasilnya sudah kelihatan sukses. Ini bukan hanya akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi, tapi juga mendorong pemerataan ekonomi antara Indonesia bagian Barat dan Indonesia bagian Timur. Karena tambang dan lain sebagainya itu sebagian besar di Indonesia bagian Timur.

PERAYAAN HUT KE-8 PSI
PERAYAAN HUT KE-8 PSI (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.)

Kalau misalnya program ini dilanjutkan, maka otomatis akan memperkecil jurang antara Indonesia bagian Barat dan Indonesia bagian Timur. Contoh paling gampang Maluku Utara dengan hadirnya hilirisasi ini, tahun lalu pertumbuhan ekonomi 25%, jauh melampaui agregat nasional yang sekitar 5,2–5,3%. Tinggi dan itu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru buat Indonesia. 

Jadi sekali lagi, apa yang dilakukan Pak Jokowi ini didasarkan satu visi yang itu yang jelas. Kita akan jadi negara penghasil bahan baku baterai mobil listrik terbesar di dunia. Sebanyak 25% nikel kita punya, cadangannya di Indonesia. Kita punya kobalt juga di sini, basis industri hilirisasinya sudah dibangun. 

Apa lagi program Jokowi yang akan dilanjutkan?

Memperluas program sosial atau infrastruktur sosial yang sudah dikerjakan oleh Pak Jokowi. Ada infrastruktur fisik dalam bentuk pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, dan sebagainya. PSI punya program BPJS gratis, kami sudah melihat bahwa ini mungkin bisa dilakukan, tinggal political will saja, karena penyediaan layanan kesehatannya dijamin oleh Undang-Undang Dasar. 

Kami juga akan mendorong peningkatan kualitas pendidikan, terutama agar ada upaya meningkatkan kualitas pendidikan secara masif di Indonesia bagian Timur. Jadi sekali lagi, ini cara kita untuk mengejar ketertinggalan di dalam dunia pendidikan. 

Terakhir, tentu saja IKN karena pemindahannya tidak terhindarkan. Jakarta sudah tidak layak lagi untuk ditempati apalagi dalam dua, tiga, lima tahun ke depan. Jadi harus ada cara mengatasi ini. IKN itu adalah sebuah jawaban sekaligus menggambarkan satu konsep tentang kota masa depan dan Indonesia. 

Bagaimana hitungannya untuk mewujudkan BPJS gratis?

Biaya atau pengeluaran BPJS tahun lalu itu Rp 130 triliun-an. Kemudian anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah untuk itu sekitar Rp 56 hingga 63 triliun. Kemudian BPJS tahun lalu itu juga mengalami surplus. Belum lagi kalau misalnya kita bisa melakukan penghematan di beberapa pos, untuk menutupi anggaran BPJS. Jadi sekali lagi ini tinggal political will.  

Isu pemerintahan yang bersih dan pemberantasan korupsi masih akan diperjuangkan?

Itu memang fokus kami untuk pemberantasan korupsi. Kita sudah punya undang-undang anti pencucian uang, tindak pidana korupsi, tapi kita butuh satu lagi yang akan memperkuat itu yaitu undang-undang perampasan aset.

Jadi salah satu persoalan Indonesia, koruptor saat ini berani terus melakukan kejahatan karena mereka merasa hukumannya tidak berat. Keluar dari sana bisa menikmati hasil kejahatannya, tetap kaya raya dari hasil kejahatan korupsi. Nah undang-undang perampasan aset ini akan membuat para koruptor ini menjadi jera, karena yang paling mereka takutkan itu kan miskin kalau asetnya disita negara.

Jadi undang-undang ini akan memaksa pejabat negara atau masyarakat hidup sesuai dengan pendapatan mereka. Jadi begitu tidak sesuai dengan pendapatan, tidak bisa dijelaskan asal-usulnya, maka itu disita oleh negara.

Kami kalau diberi kepercayaan duduk di parlemen juga akan mendorong perubahan tata tertib di DPR. Kami ingin agar seluruh proses persidangan itu dibuka ke publik, diunggah di YouTube supaya orang bisa menilai siapa yang suka bolos, siapa yang mendukung undang-undang yang tidak pro masyarakat, siapa yang main-main dengan anggaran.

Termasuk kalau selama ini kan anggota DPRD PSI mengabarkan aktivitas sehari-hari. Nanti yang di Senayan pun seperti itu?

Kami ingin dorong ini menjadi satu kebijakan nasional. Jadi kita akan fight untuk itu. Kecuali untuk rapat-rapat yang memang terkait dengan pertahanan, keamanan negara, intelijen, yang memang ada keselamatan nyawa orang dan sebagainya, itu bisa di rapat tertutup. 

PSI sepertinya bergerak ke tengah pada 2024, apa tidak khawatir ditinggal basis massa lama pada 2019 lalu?

Di dalam politik hal seperti itu mungkin sesuatu yang wajar ya. Yang penting kapal besarnya tidak goyang kalau ada satu orang memutuskan lompat dari kapal. Paling tidak yang pertama kapal Ini arahnya tetap sama, kami ingin Indonesia ini jadi negara yang bebas korupsi dan kemudian tidak ada diskriminasi lagi, tidak ada intoleransi lagi.

Jadi kalau ada orang yang karena satu dan lain hal tidak sepakat dengan pilihan itu, kita harus hormati sebagai satu sikap politik. Enggak apa-apa. Tapi yang bergabung ke kita juga jumlahnya jauh lebih besar, itu mungkin yang harus kita perhatikan juga.

Termasuk pemilih yang kecewa PSI merapat ke Prabowo?

Ya jangan-jangan memang ini sudah soal beda pilihan politik saja. Jadi ini sekali lagi ya enggak apa-apa, ada banyak orang yang tetap mendukung PSI dan mau berjuang bersama kita.

Pertemuan PSI dengan Prabowo Subianto
Pertemuan PSI dengan Prabowo Subianto (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU)

Apa yang membuat PSI merapat ke Prabowo sebagai capres?

Kami melihat kandidat mana yang punya komitmen lebih besar untuk melanjutkan kerja Pak Jokowi. Dan kita melihat komitmen itu ada di kubu Pak Prabowo dan Mas Gibran ya. Sekali lagi ini soal pertimbangan politik biasa. Jadi kami merasa komitmen pasangan ini lebih besar.

Kami harus dukung karena kami percaya Pak Jokowi mengerjakan hal yang baik, hasilnya nyata, serta dinikmati kelompok masyarakat bawah.

Tapi, masih ada usaha untuk mempertahankan basis lama juga?

Ada, kami terus komunikasi dengan mereka. Kami jelaskan pilihan-pilihan yang ada di depan mata, dilemanya, problemnya, apa yang mau kita kerjakan. Mereka yang paham, bisa menerima. Tapi kalau sudah tidak paham, apalagi kalau kartu politik yang memang sudah ditaruh di tempat lain, apa boleh buat.

Dari pengamatan anda, mayoritas dari pemilih PSI 2019 masih berminat untuk memilih PSI lagi? Apalagi ada beberapa kader yang keluar?

Kalau ngomong secara mayoritas, iya pasti. Bahwa ada satu dua yang keluar itu juga harus diakui. Tapi itu bukan jumlah yang mayoritas.

Mengenai caleg dan politisi Perempuan, bagaimana proses penjaringannya?

Kalau penjaringan yang jadi tolok ukur adalah kompetensi. Tapi yang menguntungkan kami adalah keberadaan sosok seperti Sis Grace (Natalie), ini kan sebenarnya daya tarik yang kuat bagi perempuan untuk masuk politik.

Terus terang saya bertanya kepada anak muda perempuan mengapa mereka bergabung PSI.  Rata-rata mereka bilang tertarik melihat Sis Grace karena merepresentasikan satu keberanian baru dalam politik. 

Sis Grace perempuan yang berani masuk ke politik, punya sikap, punya integritas, kemudian meskipun dia mungkin punya latar belakang yang tidak berasal dari kelompok yang mayoritas. Itu kan sesuatu yang berharga di dalam politik kita dan itu menimbulkan keberanian.

Jadi figur itu penting menurut saya di dalam politik. Tapi begitu melihat sosok yang pas, mereka berpikir bisa menjaga integritas dan keberanian di politik.

Anak muda masih skeptis melihat politik saat ini, apa yang akan dilakukan PSI untuk meyakinkan mereka?

Lewat sebuah contoh, kami menunjukkan apa yang dikerjakan di Jakarta itu bisa membantu masyarakat menjaga uang mereka supaya tidak dikorupsi. Nah kita harus menyuntikkan keyakinan ini ke anak muda, karena pemilik masa depan itu, masa depan yang panjang itu, adalah anak muda.  

Anak muda juga memikirkan modal finansial jika ingin bergabung ke politik, apa solusi PSI?

Nol rupiah, boleh dicek. Kami tidak ada mahar kalau seseorang ingin menjadi caleg. Silakan cek sampai ke DPRD, Rp 0, tidak ada mahar sama sekali.

Di Pilkada di 2019 boleh cek, calon-calon kepala daerah yang didukung oleh PSI tidak ada mahar. Bahkan kami di Surabaya membantu Mas Eri Cahyadi (Wali Kota Surabaya), kami bantu survei, tempat pelatihan, dan sebagainya.

Selain itu, kami tidak potong gaji anggota kami di DPRD. Kami sengaja tidak memotong gaji anggota dewan supaya mereka bisa bekerja secara profesional melayani masyarakat. Kami tahu, sekali dipotong, mereka akan merasa gajinya kurang, (lalu bisa) mencari proyek. Itu salah satu racun yang ada di parlemen,.

Itu artinya anda berani bilang bahwa ongkos politik PSI tidak sebesar dari parpol lain? 

Iya, karena kita memang ingin membangun kultur baru. Kalau kami sama dengan yang lain, apa bedanya. Saya kalau ke lapangan, tidak akan terlalu lama menghabiskan waktu dengan mereka yang meminta amplop. Pertama karena kami tidak akan pernah memberikan uang. Kedua, itu pasti bukan tipikal pemilih PSI.  

Apa yang harus kita lakukan agar tidak mengulangi Pilpres dan Pemilu 2019 yang membelah masyarakat? 

Ada ketegangan, tapi memang yang membedakan mungkin di 2019 ini dipersepsikan orang itu memang ada pertarungan ideologis. Ada pertarungan ideologis antara dua kutub. 

Tapi kalau sekarang kan ini kan pertarungan antara dua kubu nasionalis. Semuanya ini masuk di dalam kubu nasionalis semua. Pertama Mas Ganjar sendiri ada di kubu nasionalis, Pak Prabowo ada di kubu nasionalis karena beliau sudah rekonsiliasi, bergabung di dalam kabinet Pak Jokowi dan kemudian warna koalisinya juga warna koalisi nasionalis. Jadi sekali lagi saya rasa harusnya ketegangannya tidak sekeras di 2019.

Tapi ada hal lain yang muncul, apakah putusan MK soal batas usia cawapres tak menjadi sentimen negatif ke PSI?

Enggak, tidak ada kaitannya dengan apa yang terjadi di MK. Kami fokus memperjuangkan apa yang menjadi agenda perjuangan PSI. Kan kami enggak ikut-ikutan apa yang terjadi di sana, itu urusan mereka, silakan. 

Putusan tersebut membuat adanya isu politik dinasti yang dilakukan Jokowi dan keluarganya..

Saya enggak terlalu khawatir. Di dalam demokrasi itu kan orang dipilih, sedangkan dinasti itu adalah kekuasaan yang diwariskan dan biasanya terjadi di dalam sistem yang tertutup. Kenapa kita khawatir? Kalau tidak suka, jangan dipilih, sesederhana itu. kenapa kita khawatirkan? Kalau enggak suka jangan dipilih, sesederhana itu. 

Jadi dalam pemilihan terbuka, semua akan diuji. Gibran akan dites melalui pilpres, Kaesang akan dites melalui pemilihan legislatif. Jadi kalau saya rasa kekhawatiran itu mungkin terlalu berlebihan.

Reporter: Amelia Yesidora

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...