IFRA Hybrid Business Expo Kembali Digelar
Tahun 2022 bakal menjadi tahun kebangkitan industri waralaba dan lisensi untuk pasar Asia. Menurut data Fitch 2021 Asia Food and Drink Report, industri waralaba di sektor makanan dan minuman (food & beverages/F&B) akan mampu mencapai pertumbuhan 8 persen compound growth annual rate (CAGR).
Hal ini disebabkan proses adaptasi industri waralaba dan lisensi setelah dua tahun terakhir menghadapi pandemi Covid-19. Pandemi telah membuat pelaku bisnis di industri ini melakukan integrasi dan interkonektivitas yang sekaligus mendorong produktivitas. Pola ini selanjutnya akan membantu percepatan pemulihan ekonomi, baik di skala domestik maupun internasional.
Melihat peluang tersebut, Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI) bekerja sama dengan Dyandra Promosindo, menyelenggarakan The 20th Indonesia Franchise, License and Business Concept Expo and Conference (IFRA) in Conjunction with Indonesia License Expo (ILE) 2022. Pameran waralaba dan lisensi itu diselenggarakan secara hibrida pada 5-7 Agustus 2022.
Acara yang digelar secara luring di Jakarta Convention Center (JCC) itu juga dapat diakses secara virtual melalui situs www.ifra-virtualexpo.com pada 5-31 Agustus 2022. Tema yang diusung yakni Revive the License & Franchise Industry in Asia's Biggest Market with the New Business Strategy (Menghidupkan Kembali Lisensi dan Industri Waralaba di Pasar Terbesar Asia dengan Strategi Bisnis Baru).
IFRA in Conjunction with ILE 2022 membuka kesempatan bagi pelaku usaha untuk berekspansi, sekaligus menghubungkan ribuan pengusaha, investor, dan pemilik modal lintas negara. Ketua Umum AFI Anang Sukandar mengatakan, pameran ini mendorong industri waralaba dan lisensi untuk tumbuh, khususnya pasca dua tahun pandemi.
“Kami harap Pameran IFRA in Conjunction with ILE 2022 mampu memberikan motivasi dan menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) agar dapat mengembangkan segmentasi pasar yang lebih luas. Sekaligus, meningkatkan kualitas dagang di industri franchise (waralaba) Indonesia,” ujarnya.
Ketua Umum ASENSI Susanty Widjaya menambahkan, pameran ini merupakan momentum penemuan potensi bisnis lisensi domestik untuk “naik” ke tingkat selanjutnya yang lebih mapan. “Momentum digitalisasi dan integrasi perekonomian Asia menjadi titik balik para pelaku bisnis lisensi, termasuk franchise, untuk mengembangkan daya saingnya menuju pasar global,” ucapnya.
Susanty memaparkan, IFRA in Conjunction with ILE 2022 juga turut mendukung program pemerintah yang bertajuk Indonesia Spice Up The World (ISUTW). Dalam hal ini, ASENSI mengemban misi untuk mendorong restoran lokal menembus pasar internasional.
Melalui tagline “Saatnya Jadi Pengusaha”, Pameran IFRA in Conjunction with ILE 2022 mengajak seluruh kalangan, baik mahasiswa, karyawan, ibu rumah tangga, pensiunan, dan siapa pun yang ingin membuka bisnis untuk bergabung.
Sebanyak 25.000 pengunjung ditargetkan hadir di pameran ini. Sementara itu, 250 perusahaan waralaba dan lisensi dari 375 merek siap mengikuti pameran. Perusahaan-perusahaan tersebut tak hanya berasal dari Indonesia, namun juga mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Taiwan, Hong Kong, dan Macau.
“Harapannya, kerja sama antar asosiasi franchise mampu mempererat dan menguatkan hubungan kerja sama antarnegara di Asia, demi kemajuan industri domestik ke pasar global,” ujar Daswar Marpaung, Presiden Direktur Dyandra Promosindo.
Untuk hadir dan mendapatkan tiket masuk, pengunjung dapat melakukan registrasi dengan memindai kode batang yang akan mengarahkan pengunjung ke tautan pendaftaran. Informasi terkini seputar Pameran IFRA in Conjunction with ILE 2022 dapat diakses via Instagram IFRA @ifra_expo, atau di situs www.ifra-indonesia.com.