SR017, Alternatif Investasi di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Pemerintah baru-baru ini telah merilis surat berharga syariah negara (SBSN) ritel seri SR017. Dengan imbal hasil yang stabil (fixed rate), SR017 dapat menjadi alternatif investasi di tengah tingginya inflasi serta ancaman resesi.
Masa penawaran SR017 jatuh pada 19 Agustus hingga 14 September 2022. Kuponnya tetap 5,90% per tahun, dengan tenor selama tiga tahun. SR017 dapat diperjualkan di pasar sekunder (tradable), sehingga investor bisa menjualnya di pasar sebelum jatuh tempo.
Selain imbal hasil yang lebih tinggi dibanding suku bunga acuan Bank Indonesia (3,75%), pajak yang dikenakan dari hasil SR017 hanya 10%. Angka tersebut lebih rendah dari pajak deposito yang sebesar 20%.
PR & Corporate Communication Lead Bibit.id William mengatakan, SR017 merupakan pilihan tepat dalam berinvestasi. Selain karena imbal hasilnya yang tetap dan dibayarkan secara rutin setiap bulan, imbal hasil SR017 juga lebih tinggi dari bunga deposito bank-bank badan usaha milik negara (BUMN).
“Serta, 100% dijamin oleh negara. Ini cocok untuk masyarakat yang ingin punya passive income yang stabil, yang aman, di tengah kondisi perekonomian saat ini,” papar William.
Dengan membeli SR017, masyarakat ikut berkontribusi dalam membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta proyek-proyek infrastruktur di Indonesia. Investor yang punya preferensi dalam berinvestasi pada prinsip syariah juga dapat melirik instrumen ini.
Menurut William, berinvestasi sambil berkontribusi pada pembangunan negeri merupakan wujud partisipasi yang positif dari para investor. Bibit pun siap membantu investor melakukan pembelian SR017.
Nilai pemesanan minimal SR017 adalah Rp 1 juta dan kelipatannya, dengan maksimum nilai pemesanan Rp 5 miliar. Untuk membeli SR017, pengguna cukup klik ikon atau banner “Surat Berharga Negara (SBN)” pada homepage aplikasi maupun website Bibit.
Dalam hal ini, Bibit bermitra dengan Stockbit Sekuritas untuk mengelola pencatatan dan penyimpanan rekening dana SBN milik investor. Nantinya, setelah investor melakukan pembayaran untuk transaksi SBN, investor akan menerima bukti transaksi berupa Bukti Penerimaan Negara (BPN).
Dalam BPN, terdapat Nomor Tanda Penerimaan Negara (NTPN) yang diterbitkan langsung oleh negara. Nomor itu sekaligus menjadi bukti kepemilikan sukuk ritel yang telah dibeli.
William mengaku optimistis akan penjualan SR017. Sebab, animo investor pada instrumen investasi ini cukup tinggi. Terutama, para investor muda yang semakin melek investasi.
Jumlah investor SBN sendiri terus meningkat, dari kisaran 460.000 pada akhir 2020, menjadi sekitar 611.000 pada akhir 2021. Kemudian pada Juli 2022, jumlah tersebut naik menjadi sekitar 736.000 investor. “Ini tentu tidak terlepas dari berbagai upaya berkelanjutan yang dilakukan oleh regulator,” pungkas William.