Erick Thohir Sebut Korupsi Waskita Beton Jauh Sebelum 2019

Menteri BUMN Erick Thohir menolak anggapan yang menyebut korupsi di perusahaan plat merah Waskita Beton terjadi lantaran kelalaian Kementerian BUMN dalam menjalankan fungsi pengawasan.
Uji Sukma Medianti
Oleh Uji Sukma Medianti - Tim Publikasi Katadata
4 Juli 2023, 15:52
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan kata sambutan saat peresmian Indonesia Incorporated di Far East Finance Center, Hong Kong, Jumat (30/6/2023). Indonesia Incorporated berisikan gabungan dari berbagai BUMN yang berbisnis di Hong Kong dan berfungsi seb
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan kata sambutan saat peresmian Indonesia Incorporated di Far East Finance Center, Hong Kong, Jumat (30/6/2023). Indonesia Incorporated berisikan gabungan dari berbagai BUMN yang berbisnis di Hong Kong dan berfungsi sebagai Business Center dan Business Hub untuk negara-negara di Asia Utara.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menolak anggapan yang menyebut korupsi di perusahaan plat merah Waskita Beton terjadi lantaran kelalaian Kementerian BUMN dalam menjalankan fungsi pengawasan.

“Saya tidak setuju. Isu Waskita Beton itu terjadi jauh sebelum 2019, ketika Waskita Beton menerbitkan surat hutang senilai Rp2 triliun lebih. Itu dikorupsi. Bukan zaman sekarang,” kata Erick Thohir dalam tayangan Kick Andy Double Check, Jumat (30/6).

Seperti diketahui, Erick Thohir menjabat sebagai Menteri BUMN sejak Oktober 2019. Karena itu, Erick mengatakan dirinya tidak bermaksud menyalahkan siapa-siapa.

Namun, ia berusaha menyelamatkan BUMN karya dengan menyiapkan proposal strategi penyelamatan BUMN karya sejak awal 2020 bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

“Kita waktu itu hire (menyewa) konsultan juga, Boston Consulting Group. Dari 7 BUMN karya ini harus semua digabungkan dan diberi modal yang kuat,” kata dia.

Sebagai informasi, Kejaksaan Agung telah menetapkan empat tersangka dalam kasus penyelewengan pengunaan dana anak perusahaan Waskita Karya Tbk. Kerugian negara diperkirakan lebih dari Rp2,5 triliun.

Erick menambahkan, ada empat langkah penyelamatan yang disiapkan yakni menggabungkan BUMN karya, restrukturisasi keuangan yang ada di perbankan (pinjaman), menyuntik dana segar untuk kelancaran arus kas, dan bagaimana memanfaatkan aset-aset untuk dikelola lebih baik.

“Salah satunya investasi INA (Indonesia Investment Authority) di Waskita ataupun di Wika. Kita lakukan itu. Tetapi tentu restrukturisasi perlu waktu, perlu sabar,” kata Erick.

Erick mencontohkan keberhasilan restrukturisasi maskapai Garuda Indonesia. Saat itu, tidak ada yang tahu restrukturisasi itu akan berhasil. Bahkan, saat itu, kata Erick, pihaknya menyiapkan Pelita Air sebagai alternatif apabila Garuda Indonesia bangkrut.

Jika tidak, industri penerbangan Indonesia akan dimonopoli swasta. Itu sebabnya, Erick mengingatkan agar pembenahan BUMN tidak dilihat sepotong-sepotong.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...