Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor untuk Vaksinasi yang Inklusif

Kelompok rentan tak boleh absen menerima vaksin, terlebih ketika terjadi pagebluk. Butuh kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan layanan kesehatan yang inklusif.
Muhammad Taufik
5 Juli 2023, 15:31
Kelompok rentan tak boleh absen menerima vaksin, terlebih ketika terjadi pagebluk. Butuh kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan layanan kesehatan yang inklusif.
ANTARA FOTO/Didik Suhartono/rwa.
Petugas memeriksa kesehatan warga sebelum disuntik vaksin COVID-19 lanjutan saat vaksinasi massal gratis Hari Bhayangkara ke-77 di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (22/6/2023). Saat ini Indonesia telah memasuki masa pandemi

Pandemi Covid-19 menjadi momentum peningkatan imunitas kelompok (herd immunity). Untuk itu, pemerintah dan pihak swasta bahu-membahu berkampanye untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang risiko ancaman bahaya.

Komunikasi risiko ini terutama terkait vaksinasi massal, khususnya untuk kelompok rentan seperti lansia, penyandang disabilitas, dan masyarakat adat.

Kemitraan Australia-Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) telah menyelenggarakan Inisiatif Akses Vaksin dan Keamanan Kesehatan (VAHSI), sebuah program yang membantu kelompok rentan mendapatkan vaksin Covid-19.

Dalam webinar bertajuk Komunikasi Risiko untuk Mewujudkan Vaksinasi Covid-19 yang Inklusif pada Selasa (4/7), Minister Konselor bagian Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia Madelaine Moss mengatakan, pengalaman kegiatan komunikasi risiko semasa pandemi Covid-19 bisa menjadi pembelajaran untuk antisipasi terjadinya wabah.

”Terutama kelompok rentan, mereka harus dibekali informasi yang baik dan lengkap. Karena, mereka harus tetap tangguh menghadapi tantangan kesehatan di masa depan,” ungkapnya.

Diskusi yang merupakan hasil kerja sama antara Katadata dengan AIHSP itu juga menghadirkan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (P2P Kemenkes), Maxi Rein Rondonuwu. Ia mengungkapkan, informasi dan data sangat penting dalam komunikasi risiko.

Karena itulah, pihaknya saat ini melakukan integrasi data dengan platfrorm yang sudah diluncurkan pemerintah, yakni Satu Sehat. Platform tersebut merupakan pengembangan lanjutan dari aplikasi Peduli Lindungi. Integrasi data akan memudahkan pengecekan riwayat kesehatan masyarakat.

Dengan data tersebut, pencegahan penyebaran penyakit akan lebih mudah dilakukan. ”Seluruh data kesehatan akan tercakup di sini, dengan data terintegrasi by addres, by individu,” kata Maxi.

Tak hanya integrasi data, Kemenkes juga sedang menetapkan peta jalan layanan kesehatan untuk kelompok rentan. Hal itu diwujudkan dengan pengadaan layanan kesehatan secara inklusif. Fasilitas ini akan memudahkan kelompok rentan untuk mengakses layanan kesehatan.

Inklusivitas ini, kata Maxi, merupakan bentuk kedaulatan kesehatan masyarakat yang akan terus diwujudkan oleh Pemerintah Indonesia. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah kerja sama pemerintah dengan AIHSP melalui penyelenggaraan VAHSI. ”VAHSI ini telah berhasil membantu menyasar kelompok risiko tinggi,” imbuh Maxi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...