Yayasan Bakti Barito Raih Penghargaan Aksi SDG Indonesia 2023

Yayasan Bakti Barito mendapat penghargaan atas program yang berfokus pada ketahanan pangan dan dampak perubahan iklim.
Shabrina Paramacitra
10 November 2023, 18:58
Yayasan Bakti Barito mendapat penghargaan atas program yang berfokus pada ketahanan pangan dan dampak perubahan iklim.
Yayasan Bakti Barito
Direktur Yayasan Bakti Barito Dian A. Purbasari (dua dari kiri) menerima penghargaan Aksi SDG Indonesia 2023 dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas memberikan penghargaan Aksi SDG Indonesia 2023 kategori Filantropi kepada Yayasan Bakti Barito. Yayasan ini mendapat peringkat ke-3. Penghargaan ini diberikan berkat program bernama Bakti Pangan Lestari.

Bakti Pangan Lestari merupakan program lima tahunan yang menyasar para petani untuk membangun ketahanan iklim dan pangan. Program ini dinilai berdampak positif pada dunia pendidikan, memperkuat ketahanan pangan, serta membantu petani dan keluarganya menghadapi ancaman efek perubahan iklim.

Untuk meningkatkan mata pencaharian para petani, Yayasan Bakti Barito meluncurkan serangkaian pelatihan berbasis keterampilan. Bakti Pangan Lestari mengajarkan teknik pertanian tepat guna yang memberdayakan petani, mendukung inovasi untuk adaptasi iklim, dan memberikan akses kepada sumber daya yang memperkuat sistem pangan petani.

Agar memiliki dampak jangka panjang, program ini menghasilkan kurikulum Usaha Pertanian Terpadu (UPT) yang telah mendapat asesmen dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kurikulum ini membekali para guru dan siswa keterampilan untuk beradaptasi dengan perubahan iklim dan mengatasi tantangan masa depan.

Misalnya, kurangnya lahan, dan minimnya akses terhadap sumber air bersih akibat pertumbuhan populasi. Hal ini dapat dihadapi dengan menerapkan sistem pertanian terpadu. Direktur Yayasan Bakti Barito Dian A. Purbasari mengatakan, generasi muda adalah fondasi sistem pangan di masa depan.

Sayangnya, banyak kaum muda yang tidak memiliki akses terhadap layanan pendidikan yang berkualitas. Pun banyak anak muda yang memiliki keterbatasan sumber daya untuk bertahan menghadapi dampak perubahan iklim. Seiring pertumbuhan populasi, maka masyarakat perlu memastikan bahwa pemuda siap menghadapi perubahan ini.

“Dengan pengetahuan dan dukungan yang tepat, generasi muda kita dapat membangun sistem pangan regional yang lebih berkelanjutan, lebih sehat, dan membangun masa depan yang makmur bagi masyarakat di seluruh negeri,” kata Dian dalam siaran pers, Jumat (10/11).

Para mitra yang terlibat dalam Bakti Pangan Lestari mendorong kemajuan menuju SDG 2 (nol kelaparan). Mereka di antaranya The Learning Farm, Joglo Tani, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung, dan konsorsium bisnis yang peduli pada pendidikan kejuruan.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...