Ini Solusi Aman dari PAFI untuk Bumil yang Susah Tidur
Ringkasan
- Insomnia pada ibu hamil, prevalensinya 52-61% di Indonesia, dapat terjadi karena perubahan hormon.
- Beberapa faktor penyebab susah tidur saat hamil antara lain perubahan hormon, perubahan fisik, mual dan muntah, sering buang air kecil, dan kondisi medis lain seperti GERD.
- Obat yang umum digunakan untuk mengatasi insomnia pada ibu hamil antara lain *doxylamine*, *diphenhydramine*, dan *lorazepam/clonazepam(dengan pengawasan ketat), selain itu dapat juga diatasi dengan minum susu hangat sebelum tidur.
Membuat ringkasan dengan AI Berbicara tentang gangguan kesehatan pada ibu hamil, salah satunya yang mungkin sering dialami adalah sulit tidur saat malam hari. Sulit tidur saat malam hari sering terjadi pada ibu hamil dengan masa kehamilan tua atau pada trimester ketiga. Namun, ibu hamil muda juga dapat mengalaminya. Insomnia atau sulit untuk tidur malam hari terjadi karena adanya perubahan hormon. Prevalensi insomnia pada bumil di Indonesia berkisar 52-61 persen.
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), dengan alamat website https://pafikabupatenkerinci.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. PAFI berusaha untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan anggota melalui program pendidikan, pelatihan, dan seminar. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa ahli farmasi selalu mengetahui perkembangan terbaru dalam bidang farmasi.
Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab susah tidur malam hari pada bumil, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.
Apa saja faktor penyebab terjadinya susah tidur malam saat hamil?
Secara umum, saat awal kehamilan, perubahan hormon dapat mempengaruhi kondisi tubuh. Wanita dewasa sering mengalami perasaan gelisah sehingga insomnia dapat terjadi. Hal ini cukup berbahaya bagi kesehatan, apabila tidak diatasi segera. Berikut adalah beberapa faktor penyebab susah tidur malam saat hamil yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Perubahan hormonal
Selama kehamilan, tubuh mengalami perubahan hormonal yang signifikan. Peningkatan kadar hormon progesteron dapat menyebabkan kelelahan di siang hari dan kesulitan tidur di malam hari. Progesteron memiliki efek sedatif, tetapi kadang-kadang juga dapat menyebabkan insomnia pada beberapa wanita.
2. Adanya perubahan fisik
Payudara yang membesar dan nyeri dapat mengganggu kenyamanan tidur. Selain itu, perut yang makin membesar juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat berbaring, terutama jika posisi tidur tidak nyaman. Selain itu, nyeri punggung dan nyeri panggul juga umum terjadi karena perubahan struktur tubuh dan peningkatan beban pada tulang belakang.
3. Mual dan muntah
Mual dan muntah yang umum terjadi pada trimester pertama kehamilan dapat mengganggu tidur. Meskipun gejala ini biasanya berkurang pada trimester kedua, beberapa wanita masih mengalaminya sepanjang kehamilan.
4. Frekuensi buang air kecil yang meningkat
Faktor selanjutnya yang menyebabkan bumi sulit untuk tidur malam hari adalah frekuensi buang air kecil yang meningkat signifikan. Tekanan janin pada kandung kemih menyebabkan ibu hamil sering terbangun untuk buang air kecil. Hal ini terutama terjadi pada trimester ketiga ketika janin semakin besar dan menekan kandung kemih.
5. Kondisi medis lainnya
Faktor terakhir yang menyebabkan sulit tidur saat malam hari bagi bumil adalah kondisi medis seperti adanya asam lambung naik (GERD). Kondisi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di dada dan perut karena asam lambung naik ke kerongkongan. Hal ini sering terjadi pada ibu hamil karena tekanan janin pada perut yang memicu refluks asam. Penting bagi bumil untuk selalu menjaga asupan nutrisi serta istirahat yang cukup untuk mengurangi gejala dari GERD.
Apa saja obat yang tepat untuk mengobati susah tidur malam saat hamil?
PAFI telah melakukan penelitian lanjut mengenai penyebab sulit tidur malam pada bumil. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala sulit tidur malam pada bumil serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:
1. Doxylamine
Doxylamine adalah obat yang sering digunakan sebagai pilihan pertama untuk mengatasi insomnia pada ibu hamil. Selain membantu tidur, doxylamine juga dapat mengurangi mual dan muntah yang umum terjadi selama kehamilan. Namun, pastikan untuk mengikuti dosis yang dianjurkan oleh apoteker.
2. Diphenhydramine
Obat antihistamin ini juga dapat membantu mengatasi insomnia. Meskipun umumnya dianggap aman, penggunaannya harus direkomendasikan oleh apoteker untuk memastikan tidak ada efek sampingan yang berbahaya bagi janin.
3. Lorazepam atau clonazepam
Obat-obatan golongan benzodiazepin ini dapat digunakan dalam kasus insomnia parah, tetapi harus dengan pengawasan ketat karena risiko potensial bagi janin. Benzodiazepin biasanya tidak direkomendasikan untuk jangka panjang dan hanya digunakan dalam situasi darurat.
Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk mengobati insomnia pada bumil adalah mengonsumsi susu hangat sebelum tidur. Minum susu hangat sebelum tidur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur karena kandungan triptofan yang dapat memicu produksi serotonin, hormon yang membantu tidur. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker agar mendapatkan dosis obat yang sesuai kebutuhan.
Dapatkan informasi kesehatan serta layanan farmasi gratis dengan mengunjungi pafikabupatenkerinci.org melalui smartphone Anda.
Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.
