Ini 7 Efek Samping Pare bagi Penderita Diabetes

Pare memiliki efek samping bagi penderita diabetes yang perlu dipahami agar penggunaannya tetap aman dan efektif.
Ardhia Annisa Putri
Oleh Ardhia Annisa Putri - Tim Publikasi Katadata
20 Mei 2025, 15:36
Pare
PAFI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pare atau pare pahit sudah dikenal luas sebagai salah satu herbal alami yang dipercaya membantu menurunkan gula darah. Namun, efek samping pare untuk penderita diabetes perlu kamu pahami agar penggunaan herbal ini tetap aman dan efektif. 

Artikel yang disadur dari situs pafikabpasaman.org ini akan membahas secara mendalam tentang berbagai efek samping yang mungkin timbul, berdasarkan data dan penelitian dari institusi kesehatan di Indonesia. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan informasi tentang cara penggunaan pare yang tepat agar manfaatnya maksimal tanpa risiko berlebihan.

Gangguan Pencernaan
Salah satu efek samping pare yang paling umum dialami oleh penderita diabetes adalah gangguan pencernaan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), konsumsi pare dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan iritasi lambung, kram perut, dan diare.

Hal ini terjadi karena senyawa aktif dalam pare, terutama momordicin, bersifat sangat pahit dan dapat memicu reaksi lambung yang sensitif.

Kamu perlu memperhatikan dosis saat mengonsumsi pare. Rutin mengonsumsi pare dalam jumlah yang terlalu besar tanpa pengaturan dapat memperparah kondisi pencernaan, apalagi jika kamu sudah memiliki masalah lambung seperti gastritis.

Risiko Hipoglikemia akibat Penggunaan Pare Berlebihan
Pare memang berfungsi menurunkan kadar gula darah, tetapi risiko hipoglikemia tetap harus diwaspadai. Hipoglikemia atau gula darah rendah dapat terjadi jika pare dikonsumsi bersama obat diabetes tanpa pengawasan dokter.

Hasil riset dari Universitas Airlangga menunjukkan bahwa senyawa charantin dalam pare bekerja mirip dengan insulin, sehingga saat dikombinasikan dengan obat diabetes, kadar gula bisa turun drastis.

Kamu yang menggunakan obat diabetes disarankan untuk berkonsultasi sebelum menambah konsumsi pare ke dalam pola makan harian. Pengawasan ketat sangat penting agar risiko efek samping pare untuk penderita diabetes ini tidak sampai membahayakan.

Reaksi Alergi Kulit
Tidak semua orang cocok dengan herbal pare. Studi dari Universitas Hasanuddin mengungkap bahwa sekitar 5% penderita diabetes yang mencoba mengonsumsi pare mengalami reaksi alergi kulit seperti ruam, gatal, dan kemerahan.

Reaksi ini biasanya muncul pada minggu pertama pemakaian pare, menandakan sensitivitas individu terhadap kandungan tertentu dalam pare.

Jika kamu mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi pare, sebaiknya hentikan penggunaan dan konsultasikan ke dokter. Jangan abaikan tanda alergi agar tidak berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.

Potensi Kerusakan Hati dan Ginjal
Meskipun pare alami, efek samping pare untuk penderita diabetes juga meliputi risiko kerusakan organ vital seperti hati dan ginjal jika digunakan secara berlebihan. Penelitian dari Universitas Padjadjaran menemukan bahwa dosis tinggi ekstrak pare selama jangka panjang dapat menimbulkan stres oksidatif pada hati dan ginjal.

Kamu perlu membatasi konsumsi pare, terutama bila kamu memiliki riwayat penyakit hati atau ginjal. Penggunaan jangka panjang harus diiringi dengan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mengantisipasi dampak buruk tersebut.

Interaksi Obat dengan Herbal Pare
Kamu harus berhati-hati dengan kemungkinan interaksi antara pare dan obat-obatan yang kamu konsumsi. Lembaga Pengkajian Obat Tradisional di Indonesia menyebutkan bahwa pare dapat mengganggu efektivitas obat antidiabetes dan obat lainnya, seperti obat tekanan darah dan antikoagulan.

Interaksi ini bisa memperburuk kondisi kesehatan atau menimbulkan komplikasi. Karena itu, selalu informasikan kepada dokter mengenai semua jenis obat dan herbal yang kamu konsumsi untuk mendapatkan pengaturan dosis yang aman.

Cara Aman Mengonsumsi Pare untuk Penderita Diabetes
Untuk meminimalkan efek samping pare bagi penderita diabetes, kamu bisa mengikuti cara konsumsi yang dianjurkan oleh Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat. Mereka merekomendasikan untuk mengolah pare menjadi jus dengan mencampurkan sedikit garam dan meminumnya tidak lebih dari 50 ml per hari.

Kamu juga bisa mengolah pare menjadi sayuran tumis atau sayur bening, yang lebih aman dan tidak terlalu menimbulkan iritasi lambung. Penting untuk tidak mengonsumsi pare dalam keadaan perut kosong agar risiko gangguan pencernaan bisa berkurang.

Herbal Pendukung dari Indonesia yang Aman untuk Diabetes
Selain pare, ada beberapa herbal lain yang bisa kamu gunakan sebagai pendukung pengelolaan diabetes. Misalnya, daun salam, yang menurut penelitian Universitas Andalas memiliki efek menurunkan gula darah secara alami dan aman. Daun salam dapat dikonsumsi sebagai teh herbal dengan cara merebus 5 lembar daun salam dalam 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas.

Selain itu, kunyit juga terkenal sebagai herbal yang baik untuk penderita diabetes. Kandungan kurkumin dalam kunyit dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi peradangan. Kamu bisa mengonsumsi kunyit dalam bentuk jamu atau suplemen yang sudah teruji di pasaran.

Pare memang herbal yang berpotensi menurunkan kadar gula darah, sehingga menarik untuk digunakan oleh penderita diabetes.

Namun, efek samping pare untuk penderita diabetes seperti gangguan pencernaan, risiko hipoglikemia, alergi kulit, hingga potensi kerusakan organ harus menjadi perhatian utama. Konsumsi pare yang berlebihan tanpa pengawasan dapat berbahaya bagi kesehatan.

Apabila kamu ingin menggunakan pare, kamu harus mengonsumsinya secara bijak dan sesuai anjuran medis. Konsultasi dengan dokter atau ahli herbal sangat penting agar penggunaan pare tetap aman dan efektif. Selain itu, memilih metode pengolahan pare yang tepat juga membantu meminimalisir efek samping.

Sebagai tambahan, kamu bisa memanfaatkan herbal Indonesia lainnya seperti daun salam dan kunyit sebagai pendukung pengelolaan diabetes. Dengan pendekatan yang tepat dan pemahaman mendalam tentang efek samping herbal, kamu dapat mengelola diabetes secara lebih alami dan aman.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...