InJourney Dorong Sport Tourism Jadi Motor Ekonomi Lewat ISS 2025
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney menyatakan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Indonesia Sport Summit (ISS) 2025. Forum ini dipandang strategis untuk memperkuat kontribusi sektor olahraga sebagai katalis pengembangan pariwisata nasional, sekaligus mendorong kontribusi pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menuju target 10% pada 2045.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menyebut ISS 2025 sebagai momentum penting pembentukan ekosistem sport tourism di Indonesia. “Ini pertama kalinya Indonesia memiliki sport summit. Harapannya, ke depan ISS dapat menjadi Sport Summit Internasional, tempat para pemangku kepentingan global bertukar pikiran mengenai bagaimana momentum olahraga mampu memperkuat pariwisata dan menggerakkan ekonomi kreatif di Indonesia,” tutur Maya.
Menurut Maya, sport tourism memiliki potensi besar mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pergerakan wisatawan, memperluas eksposur global destinasi, dan menggerakkan ekonomi daerah. Selama beberapa tahun terakhir, InJourney aktif menghadirkan event olahraga internasional seperti Grand Prix of Indonesia di Mandalika, F1 Powerboat, Aquabike Jetski World Championship, serta sejumlah event kolaborasi seperti Borobudur Marathon dan Pocari Sweat Run Lombok.
Sejumlah event tersebut memberikan dampak ekonomi signifikan. MotoGP Grand Prix of Indonesia di Mandalika pada 3–5 Oktober 2025 mencatat 140.324 pengunjung, melibatkan 3.000 pekerja lokal serta 600 UMKM, dan menghasilkan nilai dampak ekonomi sebesar Rp4,96 triliun. Di 2024, rangkaian event di kawasan yang sama juga mencatat kontribusi sekitar Rp4,5 triliun terhadap ekonomi nasional.
Di Danau Toba, event F1 Powerboat dan Aquabike Jetski World Championship menarik 120 ribu pengunjung dan memperkuat posisi kawasan sebagai destinasi water sport berkelas global. Sementara itu, event kolaborasi seperti Pocari Sweat Run Mandalika mencatat 9.000 peserta. Borobudur Marathon 2025 turut menarik 11.500 pengunjung, melibatkan 17.646 pekerja lokal serta 66 UMKM, dengan dampak ekonomi mencapai Rp74 miliar.
Maya menegaskan keberhasilan penyelenggaraan international sport event tidak lepas dari kesiapan ekosistem pariwisata yang terintegrasi. Mulai dari infrastruktur, akses transportasi, layanan hospitality, hingga pelibatan dan kesiapan masyarakat lokal.
“Olahraga adalah kekuatan untuk mendorong pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi nasional. Melalui ISS 2025, kami ingin memastikan Indonesia terus bergerak menuju standar global dalam penyelenggaraan sport event dan pengembangan destinasi,” tutupnya.
