SMK Go Global Diluncurkan, Menko PM Dorong PMI Berstandar Internasional

Kemenko PM meluncurkan program SMK Go Global, dalam acara Hari Pekerja Migran Internasional (HPMI) 2025, sambil mendorong peningkatan standar pekerja.
Image title
30 Desember 2025, 12:25
Menko PM A. Muhaimin Iskandar meluncurkan program SMK Go Global, di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis (18/12/2025).\
Kemenko PM
Menko PM A. Muhaimin Iskandar meluncurkan program SMK Go Global, di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis (18/12/2025).\
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar bersama Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin melakukan peluncuran (kick off) program SMK Go Global untuk menyiapkan 500 ribu pekerja migran lulusan SMA/SMK bekerja di luar negeri.

Peluncuran program SMK Go Global ini dibarengi dengan pelepasan 1.035 pekerja migran Indonesia (PMI) terampil ke berbagai negara yang akan bekerja di sektor formal, yang bertepatan dengan peringatan Hari Pekerja Migran Internasional (HPMI) 2025, di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis (18/12/2025).

“Ini adalah bagian dari langkah untuk mengejar target 500 ribu. Ini merupakan kick-off SMK Global, kick-off dari target 500 ribu pekerja migran yang akan kita siapkan,” kata Menko Muhaimin.

Ia menjelaskan pelepasan 1.035 pekerja migran terampil ini merupakan contoh nyata dan baik yang akan terus direplikasi sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

Menko Muhaimin akan terus mengkoordinasikan Kementerian P2MI agar menghasilkan PMI yang terampil sesuai standar internasional dan bekerja di sektor formal.

“Kami akan mendukung penuh langkah-langkah Kementerian P2MI dan lembaga pendidikan agar pekerja migran yang diberangkatkan benar-benar sesuai standar global, mendapatkan penghasilan yang layak, dan terlindungi,” kata Menko Muhaimin.*

Senada, Menteri P2MI Mukhtarudin menyatakan upaya peningkatan kualitas PMI agar terampil dan berstandar global akan turut dilakukan melalui pemberian pelatihan vokasi yang sesuai kebutuhan pasar.

Hal ini sesuai dengan arahan Menko PM yang mendorong transformasi pendidikan vokasi agar menghasilkan lulusan SMK/SMA terampil yang mampu menjawab kebutuhan pasar kerja internasional.

“Target 500 ribu ini seluruhnya sektor profesional. Semuanya akan melalui vokasi, disiapkan skill dan kompetensinya, ditempatkan di sektor dan negara yang sesuai. Jadi antara pelatihan, kompetensi, dan penempatan itu match,” kata Menteri P2MI.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Arif Hulwan

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...