Pengelolaan Lahan, Kunci Perkebunan Berkelanjutan
Pengelolaan lahan menjadi faktor penting dalam menentukan perkebunan sawit berkelanjutan. Dalam Katadata Corporate Sustainable Index (KCSI), terdapat enam prinsip untuk mewujudkan hal tersebut.
Keenam prinsip tersebut antara lain menerapkan Good Agricultural Practices atau praktik berkebun yang baik, menggunakan pupuk organik dari limbah, dan melestarikan area Nilai Konservasi Tinggi. Prinsip lainnya adalah melestarikan kawasan Stok Karbon Tinggi, melindungi flora dan fauna, serta bersertifikat ISPO dan RSPO.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, per 2021 terdapat 15,98 juta hektare perkebunan sawit. Sebagian dari luas perkebunan tersebut dikelola 2.892 perusahaan perkebunan sawit di Indonesia, di mana 18 perusahaan sudah melaporkan praktik berkelanjutan ke OJK.
Dengan luasan tersebut, perkebunan sawit ditargetkan dapat berkontribusi menurunkan emisi sektor lahan sebesar 500 MtonCO2e dengan kemampuan sendiri dan 729 MtonCO2e dengan bantuan internasional. Angka tersebut ditargetkan bisa dicapai pada 2030.
