Mengapa Stadion JIS Dipersoalkan?
Jakarta International Stadium (JIS) direncanakan akan menjadi salah satu arena Piala Dunia U-17 yang akan diselenggarakan 10 November – 2 Desember 2023 mendatang. Namun dalam inspeksi yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), stadion yang terletak di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara tersebut dinilai belum memenuhi standar.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, rumput di stadion yang dibangun era Gubernur Anies Baswedan itu belum memenuhi standar organisasi sepak bola dunia (FIFA). Hal ini disampaikannya mengutip pernyataan Chairman Karya Rama Prima (KaerPe), Qamal Mustaqim, perusahaan yang mengurus rumput Stadion Gelora Bung Karno (GBK),
“Kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya, yang juga mengevaluasi 22 stadion termasuk yang memasang rumput GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk standar FIFA kalau dengan kondisi sekarang,” ujar Basuki di Stadion JIS, Selasa, 4 Juli 2023 lalu.
Dalam evaluasi tersebut diketahui rumput lapangan menggunakan media tanam sintesis. Akibatnya, akar rumput alami tidak bisa masuk ke dalam tanah.
Selain rumput, pemerintah juga meninjau akses masuk dan keluar stadion ini juga terbatas. Pasalnya, dengan kapasitas penuh mencapai 82 ribu orang, JIS hanya memiliki dua pintu untuk keluar-masuk dan tempat parkir bagi 1.300 kendaraan.
Perusahaan konsultan asal Inggris Buro Happold turut memberikan penilaian mereka terhadap JIS. Menurut mereka, pembangunan stadion tersebut tidak sesuai dengan panduan desain awal yang dibuat Buro Happold. Padahal, panduan itu sudah sesuai standar FIFA.
Kemudian, JIS dinilai rawan banjir karena penurunan tanah yang kuat di Jakarta. Transportasi umum dari dan menuju stadion ini pun belum memadai.
JIS dibangun oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro), yang merupakan badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta. Pembangunan stadion ini menghabiskan Rp 4,5 miliar, yang mayoritas didanai oleh pemerintah pusat.
Stadion di utara Jakarta ini beroperasi sejak Juli 2022 dan ditargetkan mampu menggelar laga sepak bola international.