INFOGRAFIK: Solusi Prabowo Akhiri Konflik Israel - Palestina
Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen mendukung solusi dua negara (two-state solution) untuk mengakhiri konflik Palestina-Israel. Hal ini ia sampaikan di depan pimpinan-pimpinan negara lain dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) dan Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS.
“Satu-satunya solusi adalah solusi dua negara. Dua keturunan Ibrahim harus hidup dalam rekonsiliasi, perdamaian, dan harmoni,” kata Prabowo dalam Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-80 PBB, Selasa, 23 September.
Sampai saat ini, setidaknya lebih dari 150 negara, termasuk Indonesia, telah mengakui kemerdekaan Palestina. Indonesia sendiri telah mengakui kemerdekaan Palestina sejak November 1988.
Prabowo juga menyebut, Indonesia akan mengakui Israel hanya setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina. Untuk diketahui, berdasarkan Peraturan Menteri Luar Negeri 3/2019, Indonesia menolak menjalin hubungan diplomatik apapun dengan Israel. Penolakan ini adalah bagian dari Indonesia menentang penjajahan Israel atas Palestina.
Menurut catatan Menteri Kesehatan Palestina, sejak Oktober 2023 hingga 24 September 2025, lebih dari 65 ribu nyawa penduduknya telah menjadi korban atas konflik Palestina-Israel. Per Juli 2025, identifikasi 46,8% korban jiwa adalah anak-anak dan perempuan.
Krisis pangan juga terjadi di Gaza. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB, sebanyak 86,1% lahan pertanian di Gaza hancur. Ratusan ribu anak-anak dan ibu hamil terancam mengalami malnutrisi akut.
Prabowo menyampaikan komitmen Indonesia untuk mengirim bantuan ke Palestina demi menghentikan bencana kemanusiaan ini. Mulai dari bantuan finansial, pasokan beras, hingga pasukan perdamaian.
“Indonesia siap mengerahkan 20 ribu atau bahkan lebih pasukan, untuk mengamankan perdamaian di Gaza atau di tempat lain, di Ukraina, Sudan, Libya, di manapun perdamaian perlu ditegakkan,” kata Prabowo dalam kesempatan yang sama.
