Pesona Mandalika Si Magnet Wisata Dunia
Penyelenggaraan MotoGP di Mandalika memberikan dampak ekonomi dan sosial yang signifikan bagi NTB, terbukti dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan penyerapan ribuan tenaga kerja. Acara ini juga berhasil memberdayakan masyarakat dengan menggunakan marshal yang seluruhnya berasal dari warga lokal.
Keberhasilan ini didukung oleh pembangunan infrastruktur masif di Mandalika sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Peningkatan tersebut meliputi modernisasi bandara, pembangunan jalan bypass yang memangkas waktu tempuh, serta penambahan ribuan kamar hotel dan fasilitas wisata.
Berkat sirkuit dan ajang balap internasional, Mandalika bertransformasi menjadi magnet pariwisata olahraga (sport tourism) kelas dunia. Hal ini terlihat dari lonjakan jumlah kunjungan wisatawan serta antusiasme penonton yang membuat okupansi hotel penuh dan memerlukan penambahan jadwal penerbangan.
Sirkuit Mandalika dibangun pada 2016. Sebelumnya pemerintah menetapkan Mandalika sebagai salah satu kawasan ekonomi khusus (KEK) di Indonesia pada 2014. Sejak saat itu, pembangunan infrastruktur dilakukan besar-besaran: dari jaringan jalan, hotel, hingga sarana pendukung wisata.
Di bawah naungan ITDC yang pada kemudian hari menjadi bagian dari PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) alias Injourney, peluang untuk menggenjot pengembangan pariwisata demi menopang perekonomian NTB terbuka lebar. Apalagi, Mandalika juga merupakan ikon pariwisata Lombok yang telah dijadikan salah satu destinasi super prioritas oleh pemerintah.
Sebagai wilayah yang penuh potensi wisata, tak heran apabila KEK Mandalika dimanfaatkan sebagai penggerak ekonomi bagi masyarakat NTB, khususnya yang berada di sekitar Lombok Tengah. KEK Mandalika diproyeksikan menarik investasi sebesar Rp 28,63 triliun pada 2030 dan menyerap tenaga kerja sebanyak 587 ribu hingga 2025.
