Meski disebut buah, nyatanya buah bit adalah tanaman umbi-umbian seperti lobak, wortel, dan sayuran berakar lainnya. Bit dikenal memiliki rasa unik dan sebagian orang menganggap umbi ini sebagai buah karena dagingnya berwarna merah.

Bit diyakini memiliki banyak nutrisi baik untuk tubuh, seperti vitamin C, zat besi, magnesium, kalium, folat, dan lainnya. Manfaat buah bit juga sering dijadikan alternatif pengobatan alami dan dikonsumsi sebagai makanan penambah darah. Selain bagian umbi, saat ini sudah mulai banyak orang yang mengonsumsi daun buah bit.

Untuk lebih jelasnya berikut Katadata.co.id akan mengulas tentang buah merah yang satu ini, baik manfaat buah bit maupun harganya.

Ciri dan Karakteristik Buah Bit

Dikutip dari jurnal Buah Bit (Beta Vulgaris L.) Sebagai Antianemia, bit memiliki warna merah keunguan dan belum banyak dikenal orang. Padahal, manfaat buah bit bisa dimanfaatkan sebagai salah satu bahan pangan.

Dalam jurnal tersebut dijelaskan, bit mengandung nutrisi yang baik untuk tubuh. Adapun beberapa kandungan gizi dalam buah bit berukuran 5 centimeter (cm) diantaranya meliputi 35 kalori, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, beta karoten, asam folat, vitamin C. 

Selain itu, buah bit juga mengandung sejumlah mineral seperti kalsium, fosfor, potasium, magnesium, besi, zink, selenium, mangan dan tembaga. Umbi buah bit memiliki komponen air serta karbohidrat yang tinggi.

Kandungan lainnya yang terdapat dalam bit, yaitu flavonoid dan karotenoid yang membantu menurunkan oksidasi pada kolesterol LDL (low density lipoprotein). Kolestrol sendiri mampu menyebabkan penyakit jantung, merusak dinding arteri, dan mengakibatkan stroke.

Tanaman yang memiliki warna merah tua ini pun bisa mencegah kanker kolon. Efek ini didapat dari kandungan betasianin yang berfungsi sebagai antikarsinogenik. 

Buah bit juga bisa diolah menjadi berbagai macam makanan. Bahkan, kulit umbinya dapat dijadikan sebagai pewarna alami. Dilansir dari laman Darsatop.lecture.ub.ac.id, berikut adalah taksonomi tanaman buah bit:

• Kerajaan : Plantae (tumbuhan)
• Kingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
• Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)
• Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
• Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
• Sub Kelas : Hamamelidae
• Ordo : Caryophyllales
• Famili : Chenopodiaceae
• Genus: Beta
• Spesies : Beta vulgaris L.

Tanaman buah bit berasal dari wilayah Mediterania Timur. Saat ini, tanaman bit telah menyebar ke seluruh dunia termasuk di Indonesia. Sejumlah daerah mulai mengembangkan tanaman tersebut untuk dibudidaya, contohnya Kota Batu Malang yang mampu memproduksi bit hingga 10 ton per hektare.

Umumnya, tanaman bit tumbuh baik di dataran tinggi atau lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut (dpl). Untuk menghasilkan umbi yang baik, tanaman bit perlu didukung beberapa faktor, seperti tanah gembur, subur, lembap, dengan kadar pH antara angka 6-7. Bibit tanaman buah bit juga bisa ditanam mendekati awal musim hujan atau akhir musim.

Umbi Buah Bit

Buah bit memiliki rasa cenderung manis. Daging umbinya memiliki tekstur lembut jika dimakan. Tanaman ini sering digunakan sebagai bahan pewarna alami untuk minuman dan makanan.

Kulit umbi buah bit berwarna keunguan, dengan warna batang dan cabangnya juga hampir serupa, dan berukuran sangat pendek. Buah bit dipercaya mengandung antioksidan yang tinggi, karena memiliki unsur betalain di dalamnya.

Secara umum, bentuk umbi bit menyerupai gasing (mainan tradisional anak-anak), dengan kecenderungan agak bulat dan lonjong. Untuk akarnya, bit termasuk dalam klasifikasi tanaman berakar tunggang yang menjadi bagian utama untuk perkembangan umbi. Selain itu, daun bit tumbuh pada pangkal akar.